Cara Keluar Dari Learning Phase Saat Menjalankan Campaign Di Meta Facebook

Learning phase adalah sebuah periode di mana Facebook mengumpulkan data dari iklan kamu. Selama periode ini, iklan kamu masih dalam tahap pengujian dan optimasi.

Sayangnya, banyak marketer yang mengalami kesulitan saat keluar dari learning phase, terutama saat menjalankan campaign ads di Meta atau Facebook.

Dalam artikel ini, kita akan membahas cara-cara untuk keluar dari learning phase dan meningkatkan performa campaign kamu di Facebook.

Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Mengapa Campaign Harus Keluar Dari Learning Phase?

Cara Keluar Dari Learning Phase Beriklan di Meta

Jika kamu berhasil keluar dari learning phase, maka iklan kamu akan memasuki fase mature. Di fase mature, performa iklan kamu akan lebih stabil dan konsisten.

Namun, jika kamu gagal keluar dari learning phase, iklan kamu akan mengalami beberapa masalah, seperti biaya yang lebih tinggi, frekuensi iklan yang rendah, CPL yang mahal dan sebagainya.

Oleh karena itu, keluar dari learning phase sangat penting untuk meningkatkan performa campaign Meta kamu.

Sekarang, kita bahas yuk apa penyebab campaign masuk ke fase learning ini.

Apa Penyebab Campaign Masuk Learning Phase?

Cara Mengatasi Learning Phase Kampanye Iklan Di Facebook Ads

Berdasarkan pengalaman saya pribadi ada beberapa penyebab mengapa campaign iklan kita bisa masuk ke learning phase. Dan ini juga berdasarkan informasi dari pihak Facebook juga, yaitu karena:

1. Memasukkan Budget Besar Dalam Periode yang Singkat

Terkadang pengiklan karena dikejar waktu oleh atasan, tanpa berpikir panjang langsung memasukkan budget iklan yang tidak realistis agar segera mendapatkan hasil dari iklan yang dipasang.

Hal ini yang menjadi salah satu penyebab mengapa campaign malah masuk ke learning phase. Hasilnya matrix dari performa campaign menjadi mahal dan bisa saja kamu malah boncos bukannya untung.

Misalnya kamu di awal langsung set budget dari Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dengan durasi waktu campaign hanya tujuh hari atau bisa juga dengan case yang kurang lebih sama.

Kamu melakukan penambahan budget (top up budget) yang sangat signifikan misalnya dari running campaign dengan Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) lifetime dan durasi waktu campaign yang sudah mendekati end.

Di top up menjadi Rp. 10.000.000!

2. Pengubahan Materi Iklan yang Signifikan

Penyebab berikutnya mengapa ads kamu masuk ke fase learning adalah karena adanya pengubahan pada ad creative, secara besar-besaran.

Misalnya tiba-tiba kamu memasukan banyak gambar atau video atau pengubahan caption pada iklan. Optimasi yang berlebihan ini tanpa didasari dengan data, malah bikin ads kamu masuk ke fase learning.

Sebaiknya setiap ad creative sudah dipikirkan matang-matang di awal, jadi ketika iklan sudah jalan tidak ada lagi perubahan yang signifikan.

Oh ya selain terkait editing, penambahan ads pada ad set jug akan berpengaruh ad set bisa jadi tidak stabil dan masuk ke fase learning lagi.

3. Pengubahan Target Audience Pada Iklan

Nah ini salah satu yang big no untuk diubah pada saat iklan sudah berjalan, yaitu mengubah target audience pada iklan Meta-Facebook atau pun iklan di sosial media lainnya.

Sebagai pengiklan, apabila kamu ragu dengan target audience dari produk atau layanan perusahaan, coba berdiskusilah dengan tim marketing, sales, atau brand.

Tujuannya adalah agar kamu bisa mengetahui buyer persona atau target audience dari produk yang dijual oleh perusahaan. Kamu juga harus mempelajari existing customer yang ada.

Atau bisa juga membaca data dari tools semisal Google Analytics untuk mengetahui profil dari visitor dan buyer dari toko online atau situs web perusahaan.

Data ini yang dijadikan acuan dalam membuat target audience di Facebook atau pun di platform ads lainnya.

4. Hindari Menggunakan Banyak Ads dan Ad Set

Setiap kali kamu membuat iklan dan ad sets dalam jumlah yang banyak. Mesin Facebook malah akan sedikit mempelajari setiap ads maupun ad sets yang kamu buat.

Sebaiknya kamu menggabungkan ad sets yang sama, untuk menghindari campaign masuk ke fase learning. Informasi terkait saran penggabungan ad sets bisa kamu dapatkan juga melalui aplikasi Meta Ads Manager.

Ada banyak saran optimasi yang mesin Facebook berikan untuk pengiklan melalui aplikasi tersebut.

5. Menjalankannya Kembali Iklan yang Sudah Mati Lama

Iklan yang sudah dimatikan dalam tujuh hari atau yang lebih lama daripada itu, akan masuk kembali ke learning phase, pada saat kamu menjalakan iklan tersebut kembali.

Sebaiknya memang iklan yang sudah lama tidak aktif dibiarkan saja, dan kamu bisa membuat iklan yang baru agar terhindar dari fase learning ini.

Selanjutnya hindari perubahan pada penempatan iklan di Meta.

6. Perubahan Penempatan Iklan

Misalnya kamu menjalan iklan hanya pada platform Facebook saja, namun di tengah jalan kamu berpikir untuk melakukan perubahan penempatan iklan di Instagram juga.

Perubahan yang seperti ini bisa membuat iklan kamu masuk ke fase learning kembali. Kalau terlanjur jalan opsinya dua, yaitu pertama biarkan campaign itu berjalan sampai akhir.

Sambil kamu juga bisa membuat campaign baru dan memilih penempatan iklan di Instagram, tanpa melakukan editing campaign yang sudah berjalan di Facebook sebelumnya.

Atau yang opsi lain yang kedua adalah mematikan ads tersebut jika performanya memang jelek.

7. Perubahan Pada Strategi Bidding

Perubahan terakhir yang memungkinkan campaign kamu masuk ke learning phase adalah perubahan pada strategi bidding dan jumlah bidding (cuma ini tergantung besaran angkanya).

Beberapa industri mungkin cukup sensitif terkait dengan strategi bidding iklan, mengingat margin produk yang kecil misalnya.

Jadi mereka hanya menginginkan hasil result (CPR) yang masih bisa tercover dari margin produk atau layanan yang dijual untuk menghindari kerugian dan menjaga keuntungan yang diperoleh.

Cara Keluar Dari Learning Phase

Solusi Keluar Dari Learning Phase Saat Ngiklan di Meta

Berikut ini adalah beberapa cara untuk keluar dari learning phase saat menjalankan campaign di Facebook:

1. Memastikan Budget Cukup

Di tahap awal, kamu harus memastikan bahwa budget yang kamu alokasikan cukup untuk campaign Meta kamu.

Jika budget kamu terlalu kecil, iklan kamu mungkin tidak akan mencapai audience yang kamu targetkan.

Biasanya fase learning ini membutuhkan waktu antara 7-14 hari untuk keluar dan menuju fase mature.

2. Menggunakan Konten yang Berkualitas

Konten yang berkualitas sangat penting untuk meningkatkan performa iklan kamu. Dalam campaign Meta, kamu bisa mencoba berbagai jenis konten, seperti gambar, video, atau carousel.

Pastikan konten yang kamu gunakan berkualitas dan sesuai dengan audience yang kamu targetkan. Kamu bisa intip iklan kompetitor melalui Facebook Ads Library untuk mendapatkan inspirasi konten.

Tidak hanya soal kualitas, iklan kamu juga harus relevan dengan target audience.

3. Melakukan Split Test

Split test adalah sebuah metode untuk menguji dua atau lebih varian iklan dengan audience yang sama. Dengan melakukan split test.

Kamu bisa mengetahui mana iklan yang lebih efektif dan mengoptimalkan iklan kamu untuk keluar dari learning phase. Jika kamu memiliki cukup waktu dan resource manfaatkan fitur split test ini.

4. Menghapus Audience yang Tidak Relevan

Saat kamu menjalankan campaign di Facebook, pasti ada beberapa audience yang tidak relevan dengan produk atau layanan yang kamu tawarkan.

Hal ini bisa membuat learning phase kamu menjadi lebih lama dan mengurangi performa iklan kamu. Oleh karena itu, pastikan kamu menghapus audience yang tidak relevan dari campaign Meta kamu.

5. Menggunakan Custom Audience dan Lookalike Audience

Custom audience dan lookalike audience adalah fitur di Facebook Ads yang sangat berguna untuk meningkatkan performa iklan kamu.

Custom audience adalah audience yang sudah familiar dengan brand kamu, sedangkan lookalike audience adalah audience yang memiliki karakteristik serupa dengan custom audience kamu.

Dengan menggunakan fitur ini, kamu bisa meningkatkan relevansi iklan kamu dan mempercepat proses keluar dari learning phase.

6. Menggunakan Retargeting

Retargeting adalah sebuah metode untuk menargetkan audience yang sudah pernah mengunjungi website kamu atau interaksi dengan brand kamu sebelumnya.

Dengan menggunakan retargeting, kamu bisa meningkatkan kesempatan untuk konversi dan mempercepat proses keluar dari learning phase.

Dana yang dihabiskan untuk retargeting juga perlu diperhitungkan dengan baik, jangan sampai menghabiskan budget yang besar sedangkan traffic yang masuk ke situs web kamu masih terlalu rendah atau sangat sedikit.

Kesimpulan

Learning phase adalah periode di mana Facebook mengumpulkan data dari iklan kamu. Keluar dari learning phase sangat penting untuk meningkatkan performa iklan kamu di Facebook.

Untuk keluar dari learning phase saat menjalankan campaign di Meta, kamu bisa melakukan beberapa hal, seperti:

  • Memastikan budget iklan yang cukup untuk keluar dari fase learning.
  • Menggunakan konten iklan yang berkualitas dan relevan.
  • Melakukan split testing.
  • Menghapus targeting audience yang tidak relevan.
  • Menggunakan custom audience dan Lookalike Audience.
  • Melakukan retargeting.

Semoga tips di atas bisa membantu kamu untuk segera keluar dari learning phase.

Jika masih punya kendala silahkan kirimkan pertanyaan ke Forum Situstarget ya.

About The Author

Gabung Bersama +30.000 Pembaca Kami!

Daftarkan email anda untuk mendapatkan artikel terbaru dari Situstarget.com.

Proses pendaftaran hampir selesai, mohon cek email Anda dan Klik tombol konfirmasi.

Pin It on Pinterest

Share This