Jangan Ikut Bootcamp Kalau Mental Kamu Masih Kayak Gini…

Konten ini berisi warning jangan ikut bootcamp sampai kamu membaca tulisan ini sampai akhir.

Saya ingin berbagi pengalaman, melihat beberapa student yang pada saat bootcamp sudah berguguran sebelum perang dimulai.

Saya termasuk yang mengikuti bootcamp untuk career switch dari yang tadinya seorang buyer (sales) ke digital marketer.

Proses switching career itu tidak mudah dan membutuhkan effort.

Jangan sampai kamu keluar uang sampai belasan atau puluhan juta untuk mengikuti bootcamp namun kamu masih memiliki mental block.

Selama kamu masih memiliki mental block, kamu akan kesulitan untuk tumbuh dan berkembang.

Saya akan coba bahas beberapa hal yang sekiranya membuat student gagal pada saat bootcamp bahkan sebelum berperang (mendapatkan pekerjaan).

1. Memiliki Keyakinan Diri yang Rendah

Bangun citra profesional dengan email bisnis berkualitas.

Saya lihat beberapa student ada yang memiliki keyakinan diri yang rendah.

Ketika kamu memutuskan ingin menjadi seorang digital marketer kamu harus mempelajari banyak hal.

Salah satu hal yang mungkin dibenci adalah matematika.

Sedangkan perhitungan itu penting dalam mengukukur performance marketing.

Walaupun perhitungan di marketing tidak terlalu kompleks, kita bisa mengggunakan rumus di excel.

Namun, satu dua student berpikir “ah gue mah ga jago matematika“.

Bukannya malah tambah semangat dalam mepelajari hal yang baru, dia malah menghindar.

Tugas yang berkaitan dengan “performance marketing and measurement” akhirnya tidak dikerjakan.

Ini salah satu contoh kalah sebelum berperang.

Perang yang saya maksud di sini adalah pada saat melamar pekerjaan.

Karena saingannya tidak hanya antar sesama alumni bootcamp tetapi juga dari umum termasuk kalangan profesional.

2. Punya Fixed Mindset, Semua Itu Takdir!

Memiliki Fixed Mindset Akan Menghambat Perkembangan Kamu Pada Saat Mengikuti Bootcamp

Mindset berikutnya yang berbahaya adalah fixed mindset dan berkata: “ah gue mah ga bakat ngelakuin ini bro“.

Misalnya ada tugas yaitu membuat landing page yang butuh desain gambar, video, dan copywriting.

Semua tugas tersebut harus dikerjakan sendiri oleh student.

Lalu di salah satu poin misalnya desain dia bilang bahwa tidak punya kemampuan seni.

Padahal untuk membuat desain saat ini sudah banyak tool seperti Canva yang bisa ia gunakan.

Atau “gue ga bisa copywriting” padahal inti dari menulis adalah membaca.

Semakin kita terpapar informasi dan ilmu pengetahuan maka akan semakin banyak tulisan yang bisa kita produksi.

Jadi, semuanya itu punya cara dan ada ilmunya, bukan ujug-ujug lalu bilang itu semua takdir atau bakat, ya ges!

Poin berikutnya ini juga yang sering student lakukan yaitu procrastination.

3. Kebiasaan Menunda Pekerjaan (Procrastination)

Sering Melakukan Penundaan Dapat Pengaruh Besar Pada Nilai Kamu Di Kelas

Tugas yang diberikan pada saat bootcamp itu banyak ada tugas foundation, intermediate, dan advanced assignment.

Kalau tugas foundation kamu bisa mengerjakan dengan mudah, modal Googling atau isian A, B, C bisa kamu tebak.

Nah, untuk soal yang intermediate dan advanced assigment jangan coba-coba.

Dua soal tersebut membutuhkan penjelasan yang sangat panjang, analisa, terkadang juga perhitungan.

Kamu tidak akan bisa menyimpulkan hasil jawabannya adalah A tanpa proses analisa dan penjelasan logis.

Kebiasaan menunda tugas ini yang bisa berdampak pada nilai kamu di faculty.

Berdasarkan pengalaman untuk mengerjakan tugas intermediate dan advanced assigment bisa 3 harian atau lebih.

Saya sendiri belum pernah, seingat saya mengerjakan tugas 3 soal tersebut dalam waktu sehari.

Ini soal tugas, ada juga soal referensi bacaan yang di mana kalau kita tidak baca.

Kemungkinan besar pada saat di kelas kita tidak akan mengetahui istilah-istilah asing di digital marketing.

Bagaimana kita bisa mengetahui sebuah konteks kalau istilah saja kita tidak mengetahuinya.

Jadi jangan tunda-tunda setiap pekerjaan yang bisa kamu lakukan, ntah itu tugas atau membaca materi referensi.

Ada juga alasan mengapa tugas pada akhirnya telat dikumpulkan karena masalah perfeksionis.

4. Terlalu Perfeksionis Dalam Mengerjakan Tugas

Terlalu perfeksionis akan menghabiskan waktu berharga, tidak perlu sempurna untuk mengerjakan tugas

Pada saat mengerjakan tugas intermediate dan advanced assigment satu dua student ada yang terlalu perfeksionis.

Akhirnya pada saat deadline pengumpulan tugas, ia telat dan tugasnya malah tidak bisa dikirim.

Tidak perlu takut salah atau takut dikritik karena melakukan kesalahan.

Namanya juga lagi masa pembelajaran, salah itu hal yang wajar.

Bahkan kita bisa belajar dari kesalahan dan memperbaikinya di kesempatan berikutnya.

Hal yang terpenting adalah tugas kita sudah menjawab poin-poin krusial di tugas tersebut.

Penjelasan lebih lanjut bisa disampaikan pada deck presentasi.

Ingat, bahwa tugas juga memiliki deadline, kerjakan semampu dan sebisa kamu, dan kumpulkan tepat waktu.

Terkadang selesai itu lebih baik dibandingkan tidak mengerjakan atau telat mengumpulkan.

Karena kalau tidak mengerjakan atau telat mengumpulkan otomatis nilai kamu akan jelek.

5. Bekerja Sendiran Tanpa Kolaborasi

Kita perlu berkolaborasi untuk mengakselerasi proses belajar

Saat kamu bekerja sendirian, mungkin kamu akan merasa menjadi orang yang paling susah atau sulit sedunia.

Padahal orang lain ada juga yang lebih menderita atau lebih sulit hidupnya dibandingkan kita.

Contoh nyatanya adalah beberapa student yang saya kenal, mereka itu ibu rumah tangga.

Ada juga yang student sudah profesional dan memiliki jabatan strategis seperti VP atau Senior Manager.

Kebayangkan mereka ini memiliki waktu yang sangat padat.

Pada saat di faculty, kamu harus menemukan teman seperjuangan yang bisa diajak kolaborasi bareng.

Kolaborasi pada saat mengerjakan tugas maupun project.

Jadi kamu mengeksplorasi dunia yang baru itu bareng dengan teman mu ini.

Di sini, kamu juga akan bertukar pengalaman, ilmu, dan juga budaya.

Tidak semua student itu berasal dari Jadebotabek, banyak juga dari mereka yang berasal dari luar pulau jawa.

Dengan kamu berkolaborasi, kamu bisa saling memberikan feedback tugas yang sedang kamu kerjakan.

Jadi, bisa meringankan pekerjaan kamu dan kamu mendapatkan networking yang baru.

6. Malu Bertanya Tidak Berkembang Kemudian

Jangan Sampai Malu Bertanya dan Malah Membuat Kamu Kesulitan

Mindset malu bertanya ini yang harus kamu buang jauh-jauh jika ingin kamu cepat berkembang.

Malu bertanya kepada instruktur atau teman, ini bahaya banget.

Ada banyak mungkin istilah digital marketing yang mungkin belum kamu ketahui.

Atau ada cara perhitungan yang mungkin kamu belum paham logic-nya.

Tanpa bertanya mungkin kita akan kesulitan untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang dihadapi.

Saya menemukan ada salah satu teman yang hampir tidak pernah muncul pada saat sesi tanya jawab.

Baik ketika diskusi di kelas, mengerjakan tugas kelompok, maupun individu.

Dan bisa ditebak karena dia malu akhirnya banyak hal tertinggal dibandingkan student yang lain.

7. Terlalu Berharap Pada Garansi Kerja

Jangan Terlalu Berharap Pada Garansi Kerja dari Bootcamp

Ini juga mindset yang salah, bootcamp itu ibaratnya kita mengikuti kursus atau pelatihan.

Meskipun iklan bootcamp menampilkan benefit ada garansi mendapatkan pekerjaan.

Please deh kalau kita masih memiliki fixed mindset, kita sendiri akan kesusahan mendapatkan kerja.

Pada saat bootcamp, saya sendiri paralel mengikuti beberapa sertifikasi dari luar negeri.

Ada kurang lebih 18 sertifikasi yang berkaitan dengan digital marketing.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan ilmu dan perspektif baru, yang secara detail mungkin tidak disampaikan di kelas.

Selain itu juga jangan lupa praktek, ilmu sudah dimiliki tapi kalau kamu tidak praktekan di bisnis kamu.

Kita tidak pernah tahu seberapa besar dampaknya.

Jadi kamu bisa coba buat iklan untuk usaha kamu jika fokusnya mau di social media marketing.

Kamu bisa buat blog atau website jika ingin fokus pada SEO.

Dan seterusnya, nah ilmu yang dipraktekan ini nantinya bisa menambah portofolio kamu.

Inilah yang akan menjadi pembeda antara kamu dengan sesama alumni bootcamp.

Semakin kaya pengalaman kamu, tentu hal ini menjadi salah satu faktor yang dapat membantu kamu mendapatkan pekerjaan.

Terakhir, jangan lupa selalu berdoa meminta petunjuk agar Allah selalu bimbing dan berikan kemudahan.

Dari ketujuh hal di atas, sebaiknya kamu perbaiki dahulu jangan ikut bootcamp sebelum mempersiapkan mental.

Ini ada FAQ terkait dengan bootcamp yang semoga bisa bermanfaat juga. Barakallahfikum!

Ada pertanyaan soal bootcamp digital marketing? Langsung saja sampaikan pertanyaan kamu di Forum Situstarget, ya!

About The Author

Gabung Bersama +30.000 Pembaca Kami!

Daftarkan email anda untuk mendapatkan artikel terbaru dari Situstarget.com.

Proses pendaftaran hampir selesai, mohon cek email Anda dan Klik tombol konfirmasi.

Pin It on Pinterest

Share This