9 Kebiasaan Buruk Mengatur Keuangan Ini yang Seharusnya Sudah Anda Tinggalkan di Awal Bulan Februari 2016

Yuk Kita Buang Kebiasaan Buruk Mengatur Keuangan Ini

Kali ini kita akan sama-sama belajar untuk membuang kebiasaan buruk mengatur keuangan, agar pada tahun 2016 ini kita bisa lebih menjadi pribadi yang bijak, dalam membelanjakan uang yang kita punya.

Dari sembilan kebiasan buruk dalam mengatur keuangan yang saya bahas di sini, tentunya tidak semua saya bahas keseluruhan dari kebiasan buruk tersebut. Mengingat buanyaknya kebiasan buruk yang mungkin Anda atau saya lakukan.

Baca juga: Sudahkah Anda Mengetahui Bahaya dari Cashless?

Jadi saya pilihlah beberapa yang mungkin sering terjadi di sekeliling Anda dan saya. Jika Anda punya pengalaman lain terkait kebiasaan buruk dalam mengatur keuangan. Anda dapat menyampaikannya melalui kotak komentar yang ada di bawah artikel ini.

Yuk kita bahas tentang 9 Kebiasaan Buruk Mengatur Keuangan Ini:

1. Menggunakan ATM Beda Bank untuk Tarik Tunai Tanpa Memikirkan Biaya yang Dikenakan

Transaksi seperti tarik tunai, cek saldo, transfer uang di ATM yang berbeda bank, akan dikenakan biaya tambahan. Mungkin masalah ini jadi problem tersendiri, bagi yang rumahnya jauh dari mesin ATM atau memang jika Anda menabung di bank yang masih sedikit memberikan fasilitas mesin ATM-nya.

Sebagai solusi, Anda dapat menarik uang sesuai dengan jumlah kebutuhan Anda dalam beberapa hari kedepan. Jangan terlalu banyak, nanti bisa boros. Jangan terlalu sedikit, nanti butuh tarik tunai lagi. Hehe. Perhatikan apa yang akan Anda beli dalam beberapa hari kedepan, kenali kebutuhan Anda, lalu ambil uangnya sesuai dengan keperluan.

Saya sendiri menggunakan bank syariah, mungkin Anda ada yang merasakan hal yang serupa dengan saya. Mesin ATM untuk bank syariah bisa dibilang masih sedikit ketimbang bank konvesional. Sehingga saya perlu menyiasati dengan cara di atas agar tidak terkena biaya tambahan ketika tarik tunai dibeda mesin ATM bank lain.

2. Menggunakan Transfer Online antar Bank Padahal Disetiap Transaksi Dikenakan Biaya Tambahan

Transfer online melalui internet banking rata-rata bank di Indonesia mengenakan tarif untuk LLG Rp. 6.500,- per transaksi, sedangkan RTGS biayanya mencapai Rp. 15.000,- per transaksi.

Jika misalnya Anda belanja online dan memerlukan dua kali transfer online beda bank. Jumlahnya maka menjadi LLG Rp. 6.500 x 2 = Rp. 13.000,- sedangkan RTGS menjadi Rp. 15.000,- x 2 = Rp. 30.000,-.

Saat ini transaksi RTGS hanya bisa dipergunakan untuk transaksi di atas Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah). Bisa dibayangkan jika Anda transfer online beda bank apabila mencapai frekuensi yang tinggi 3-5 kali sehari.

Well, boros juga ya. Saat ini ada solusinya agar transfer online antar bank tidak terkena biaya. Anda dapat menggunakan aplikasi yang bernama Goflip. Mungkin pernah dengar ya?

Aplikasi buatan Mahasiswa Universitas Indonesia ini, menawarkan solusi agar transfer online antar bank tidak dikenakan biaya. Cara kerjanya pun cukup sederhana, lihat gambar di bawah ini:

Cara Kerja Goflip.me
Cara Kerja Goflip.me

Jadi Goflip.me memiliki banyak akun bank, Anda hanya perlu transfer ke rekening goflip, lalu rekening lain dibeda bank Goflip akan meneruskan transferan uang Anda. Kurang lebih caranya seperti itu, sangat sederhana sekali.

Goflip sendiri berada di bawah pengawasan Direktorat Inovasi dan Inkubasi Universitas Indonesia. Tertarik menggunakan aplikasi web dari GoFlip? Langsung saja akses website di sini. www.goflip.me

3. Menggunakan Banyak Kartu Debit Beda Bank, Setiap Bulannya Padahal Dikenakan Biaya Administrasi Bulanan

Punya bank kartu debit dari berbagai bank kadang malah bikin seseorang tambah boros, bagaimana tidak. Misalnya Anda punya tiga bank dengan masing-masing akun bank mengenakan biaya administrasi bulanan antara Rp. 10.000,- hingga Rp. 15.000,-.

Ini juga masih berubah-ubah nilainya, jika Anda menggunakan kartu Gold dan Platinum nilai biaya administrasinya juga semakin tinggi. Saran saya, miliki kartu debit tidak lebih dari dua. Kecuali, memang Anda butuh banyak kartu untuk kegiatan bisnis.

Baca juga: Hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang emas batangan ada di artikel ini

Lain hal ceritanya jika untuk dipakai sendiri, dua juga bisa jadi kebanyakan dan satu saja sudah cukup. Jika Anda tidak ingin terkena biaya administrasi bank yang setiap bulannya cukup tinggi. Anda dapat menggunakan program TabunganKu.

Administrasi bulanan dari TabunganKu gratis untuk sebagian bank, misalnya Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BCA meniadakan biaya administrasi bulanan. TabunganKu sendiri hanya dapat dimiliki oleh satu orang dan satu bank. Jadi Anda tidak bisa mengikuti program TabunganKu di beda bank, jika sebelumnya sudah terdaftar di bank lain.

Catatan penting bagi mereka yang memiliki TabunganKu adalah saldo dibawah Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah) dan pasif akan ditutup otomatis oleh sistem.

4. Menggunakan Pulsa HP dengan Tidak Bijak, Manfaatkan WiFi Gratisan untuk Menghemat Kuota Internet dan Telepon Gratis dengan Line, WhatsApp, dan BBM

Pengeluaran bulanan pulsa kadang menjadi tidak terkontrol, ketika misalnya baru isi paket internet. Lantas tiba-tiba pulsa tersedot karena kuota internet habis, dan akhirnya menyedot pulsa utama. Sering ya Anda merasakan hal ini?

Saat ini kelihatannya semua orang sudah lebih mudah terkoneksi dengan internet. Di depok saja tempat saya tinggal, pemerintah daerah telah memberikan fasilitas internet gratis di tempat-tempat keramaian di pusat kota. Mungkin di kota

Anda ada program hal yang serupa?

Baca juga: Masih bingung tentang tata cara gadai emas, artikel ini lengkap mengulasnya

Fasilitas seperti ini seharusnya dapat memangkas biaya pengeluaran pulsa bulanan Anda. Misalnya saja jika Anda ingin menelpon seseorang, Anda tidak perlu menggunakan pulsa utama. Hubungkan smartphone Anda ke koneksi WiFi lalu telepon teman Anda dengan BBM, WhatsApp, dan Line.

Syaratnya memang keduanya harus sama-sama terhubung dengan internet. SMS sekarang sudah bisa berubah dengan menggunakan layanan messanger di atas. Gunakan pulsa utama hanya untuk keadaan darurat saja. Sehingga Anda bisa lebih hemat dalam mengelola keuangan Anda.

5. Menggunakan Banyak Layanan Asuransi

Belum lama saya mendapatkan penawaran asuransi ekslusif dari salah satu bank plat merah. Saat ini saya menggunakan asuransi di perusahaan x. Orang yang menawarkan dalam telepon berkata: “Pak, saat ini zamannya punya banyak asuransi, lagi ngetrend”.

Punya asuransi itu bukan karena tren-trenan atau keren-kerenan, tapi memang karena kebutuhan. Apabila Anda membutuhkan asuransi, pilihlah perusahaan asuransi yang sehat, besar, dan memiliki reputasi yang baik. Lalu lihatlah manfaat yang akan Anda dapatkan ketika mengikuti program darinya.

Jadi tidak perlu banyak ikut program asuransi, pilih satu tetapi memberikan banyak manfaat. Itu saja cukup, biaya rutin polis asuransi perlu Anda perhitungkan. Saran saya, ikuti program asuransi tanpa perlu embel-embel investasi. Cukup ikuti asuransi untuk perlindungan jiwa dan kesehatan saja.

6. Sering Kongkow Bareng Teman untuk Ngopi dan Makan Siang di Tempat Premium

Nah ini poin keenam, kongkow bareng teman di tempat-tempat premium, yang sekali pesan kopinya saja bisa mencapai Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) untuk sekali seruput kopi.

Belum lagi, jika tambah makanan. Mungkin Anda akan menghabiskan biaya antara Rp. 50.000,- hingga Rp. 100.000,- untuk sekali makan. Biaya transportasi belum dihitung, biaya pulsa karena janjian ketemuan juga, parkir, dan seterusnya.

Angkanya bisa besar sekali. Kalau sekali-kali boleh lah ya. Tapi klo setiap hari? Coba dipikir lagi, jangan sampai gengsi atau gaya hidup melebihi penghasilan. Jika tidak ingin terjerat hutang di sana-sini. Saya pernah menulis tips agar gaya hidup tidak melebihi penghasilan yang ada.

Saya mendapatkan ilmu tersebut ketika sharing dengan salah satu teman pengusaha di Bandung pada tahun 2015 kemarin. Tulisannya dapat Anda baca pada halaman berikut ini: Tips Hemat ala Milyader Bandung

7. Tidak Memperhatikan Pengeluaran yang Telah Dikeluarkan

Kebiasaan buruk mengatur keuangan yang lain adalah membiarkan diri Anda malas bergerak. Ya, kemana-mana harus menggunakan motor, mobil, taksi, ojeg online, dan seterusnya. Padahal jika jarah tujuan tempatnya dekat, mengapa tidak jalan kaki atau bersepeda saja?

Dulu negara Indonesia, menjadi negara eksportir minyak. Karena boros dan banyak hal-hal yang tidak efisien diberbagai sektor. Saat ini negara Indonesia menjadi negara importir, beberapa bulan atau tahun kebelakang. Kita sama-sama pernah ngerasain yang namanya BBM langka.

Baca juga: Manfaat Emas dalam Berbagai Sendi Kehidupan Manusia

Tidak hanya langka, harganya juga naik. double menderitanya. Sebenarnya masing-masing kita bisa berkontribusi agar melakukan penghematan terhadap sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui ini. Caranya ya bisa dengan menggunakan sepeda atau berjalan kaki ke tempat tujuan yang jaraknya memang dekat.

Meskipun terlihat sederhana, tapi jangan remehkan suatu kebaikan sekecil apapun itu. Jika skalanya diperbesar hingga nasional dan dilakukan dengan kekuatan kebersamaan. Efisiensi sumber daya alam dalam skala yang besar, bisa saja terjadi. 🙂

8. Hanya Membayar Tagihan Minimum dari Kartu Kredit

Hanya Membayar Tagihan Minimun Kartu Kredit
Hanya Membayar Tagihan Minimun Kartu Kredit

Jebakan kartu kredit, bagi Anda yang menggunakan kartu kredit, waspadai kebiasaan membayar tagihan minimum. Misalnya tagihan Anda sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), ketika tagihan melalui surat datang ke rumah. Bayarlah segera, jangan bayar hanya tagihan minimum di ATM.

Tagihan minimum misalnya Rp. 100.000,-, siap-siap ketika Anda ingin melunasi tagihan tersebut. Tagihan akan semakin besar karena ditambah bunga. Bahaya sekali, bagi mereka yang suka menggunakan fasilitas membayar tagihan kartu kredit dengan membayar dengan tagihan minimum.

Kemungkinan besar Anda akan terjerat hutang, yang bunganya bisa tumbuh berkali-kali lipat dengan cepat. Kalau memang punya tagihan sebesar angka barang atau jasa yang Anda beli, bayar ya sesuai dengan tagihan. Jangan mau hanya bayar tagihan minimum ya! #PeringatanKeras. 🙂

9. Telat Membayar Tagihan Kartu Kredit, Padahal Bunga-nya Terus Meningkat

Bayar kartu kredit lebih dari waktu jatuh tempo? Siap-siap aja bunganya tumbuh sumbur via consumersfederation.org.au
Bayar kartu kredit lebih dari waktu jatuh tempo? Siap-siap aja bunganya tumbuh sumbur via consumersfederation.org.au

Nah terakhir terkait kebiasaan buruk mengatur keuangan, yaitu telat membayar tagihan kartu kredit. Wah bisa gawat kalau tidak bisa disiplin. Mungkin Anda termasuk dalam tulisan saya yang lain, yaitu bahaya kartu kredit jika dipegang oleh orang dengan karakter seperti ini.

Saya juga sudah pernah menulis tentang kartu kredit, yang cukup lengkap. Anda dapat membacanya pada artikel-artikel berikut ini:

  1. Hal-hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Kartu Kredit
  2. Jangan Berikan Kartu Kredit kepada Orang dengan Karakter Seperti Ini
  3. Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang BI Checking dan data IDI Historis
  4. Uang Digital vs Emas Digital
  5. Tips Mengelola Keuangan dari A sampai Z


Bantu sebarkan kebaikan pada artikel di atas, jika Anda mendapatkan manfaat dari tulisan ini pada sosial media yang Anda miliki, baik di Facebook, Twitter, Google Plus, LinkedIn, dan Path.

Gabung juga di www.situstarget.com/blog dengan cara mendaftarkan diri Anda pada form registrasi yang ada di bawah artikel ini. Dapatkan artikel terbaik dari www.situstarget.com/blog rutin setiap minggunya melalui email Anda.

About The Author

Gabung Bersama +30.000 Pembaca Kami!

Daftarkan email anda untuk mendapatkan artikel terbaru dari Situstarget.com.

Proses pendaftaran hampir selesai, mohon cek email Anda dan Klik tombol konfirmasi.

Pin It on Pinterest

Share This