Tips Mengelola Utang secara Bijak

Tips Menyelesaikan dan Mengelola Utang

Jika mendengar kata utang, apa yang ada dipikiran Anda? Baik? Atau buruk? Sebenarnya baik atau buruknya utang tergantung dari si pengambil utang dan tujuan berutang.

Jika jaman dulu utang identik dengan kemiskinan dan kekurangan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup, maka di jaman modern ini persepsi tersebut mulai bergeser.

Di era modern ini utang tidak lagi dianggap memalukan dan harus dihindari seperti dulu, utang lebih dipandang sebagai cara mudah untuk menjembatani keterbatasan dana untuk mencukupi kebutuhan yang bermanfaat seperti membeli rumah, toko, mobil, dan lain sebagainya.

Utang juga perlu dikelola secara bijak agar kita tidak terlilit utang berkepanjangan yang dapat mengacaukan keuangan dan kehidupan kita. Berikut tips mengelola utang secara bijak yang mungkin bermanfaat bagi Anda yang ingin berutang:

Pilih Utang Produktif dan Hindari Utang Konsumtif

Saat akan berutang, pastikan Anda sudah memikirkan masak-masak apakah utang yang akan Anda ambil merupakan utang produktif atau utang konsumtif.

Utang produktif adalah utang yang dapat membantu Anda untuk lebih produktif atau memberikan Anda nilai lebih, sedangkan utang konsumtif adalah utang yang dipergunakan untuk kebutuhan konsumtif seperti pemenuhan gaya hidup.

Contoh utang produktif antara lain utang untuk membeli rumah. Utang untuk kepemilikan rumah dan aset properti lainnya termasuk utang yang produktif karena rumah maupun aset properti tersebut memiliki nilai atau value yang semakin tahun semakin meningkat harganya.

Baca juga: Cara Terlepas Dari Jeratan Hutang Kartu Kredit yang Membelit

Lalu jika utang mobil atau motor termasuk utang produktif atau konsumtif? Untuk utang kepemilikan kendaraan kita bisa mengatakan utang tersebut produktif atau konsumtif tergantung dari si pemilik utang dan alasannya berutang.

Contoh utang kepemilikan kendaraan yang bersifat produktif: Si A tidak memiliki sepeda motor sehingga anaknya harus diantar ke sekolah oleh tukang becak dan dia beserta istrinya harus naik angkutan umum saat berangkat maupun pulang kerja.

Jika dia mengambil kredit sepeda motor maka utang si A ini bisa dikategorikan sebagai utang produktif karena jika dia memiliki sepeda motor maka dia bisa mengantar anaknya ke sekolah dan istrinya ke tempat kerja, dia sendiri juga tidak perlu lagi membayar ongkos angkutan untuk pergi ke tempat kerja.

Jika dihitung secara cermat, ongkos angkutan yang dia keluarkan bersama istri beserta sewa becak yang harus dia keluarkan untuk mengantar anak ke sekolah mungkin besarannya hampir sama dengan cicilan sepeda motor yang harus dia bayar, jadi dalam kasus ini utang Si A bisa disebut utang produktif.

Utang kepemilikan kendaraan bisa dikategorikan menjadi utang konsumtif jika kegunaannya tidak memberikan nilai tambah bagi penggunanya, misalnya berutang karena ingin membeli kendaraan dengan tipe terbaru meskipun dia sudah memiliki kendaraan yang bisa dia gunakan.

Pertimbangkan Kemampuan Finansial saat Akan Berutang

Saat Anda memutuskan untuk berutang, pastikan Anda sudah mengetahui dengan baik kondisi keuangan Anda. Jangan sampai utang yang Anda ambil membuat keuangan Anda terseok-seok dan membuat hidup Anda kacau.

Buat neraca keuangan, lalu perhatikan seberapa banyak penghasilan bersih Anda setelah dikurangi berbagai kebutuhan pokok. Selanjutnya hitung berapa cicilan utang yang harus Anda bayar jika Anda mengambl utang.

Pastikan Anda tidak memiliki utang yang jumlah cicilannya melebihi separo penghasilan bersih Anda. Sebagai langkah aman, ambil utang yang cicilannya tidak melebihi sepertiga penghasilan Anda.

Alokasikan Anggaran untuk Membayar Cicilan Utang di Awal Bulan

Saat Anda memutuskan untuk berutang, maka Anda juga harus memikirkan tagihan dan cicilannya. Di awal bulan saat Anda menerima gaji, segera sisihkan sejumlah dana untuk membayar cicilan utang Anda dan segera bayarkan.

Baca juga: Tata Cara Gadai Emas di Bank Syariah Mandiri (BSM)

Usahakan untuk tertib membayar cicilan utang agar Anda tidak terkena penalty atau denda karena keterlambatan dalam membayar utang. Tips berikutnya dalam mengelola utang yaitu diem pengeluaran konsumtif.

Kurangi Pengeluaran yang Tidak Penting

Saat Anda memiliki utang, usahakan untuk mengurangi pengeluaran yang tidak terlalu penting. Mengurangi pengeluaran otomatis akan membantu Anda lebih banyak menyimpan dana.

Jika dana simpanan Anda sudah cukup banyak maka Anda dapat menutup utang sesegera mungkin. Menutup utang secepat mungkin dapat mengurangi biaya bunga yang harus Anda bayar.

Cara memilah pengeluaran yang tidak penting adalah dengan melihat dari neraca keuangan. Neraca keuangan dibuat dari rincian pemasukan dan pengeluaran selama satu bulan.

Dari neraca keuangan ini, buatlah evaluasi pengeluaran apa saja yang bisa diminimalisasi dan pengeluaran apa saja yang memang tidak bisa dikurangi.

Selain dapat membantu mengidentifikasi jenis pengeluaran yang penting atau tidak, neraca keuangan juga penting untuk membantu mengetahui kesehatan kondisi keuangan Anda.

Jangan Menggunakan Kartu Kredit Terlalu Sering

Jika Anda merupakan salah satu pengguna kartu kredit, gunakan kartu tersebut untuk hal-hal yang memang sangat penting. Jangan tergoda dengan berbagai tawaran diskon belanja yang mungkin sebenarnya tidak Anda perlukan.

Jika Anda tergolong orang yang mudah tergoda oleh iming-iming diskon, ada baiknya Anda meninggalkan kartu kredit Anda saat bepergian agar Anda tidak tergoda untuk menggunakannya.

Jika Anda tipe orang yang hobi berbelanja online dan menggunakan kartu kredit untuk melakukan transaksi belanja maka sebaiknya saat Anda menerima newsletter promosi melalui email, abaikan saja.

Baca juga: Cara Cerdas Mengatur Keuangan Ala Mahasiswa

Mengurangi penggunaan kartu kredit berarti mengurangi utang yang Anda miliki. Semakin sedikit utang Anda maka semakin mudah Anda melunasinya. Jangan biarkan kartu kredit menguasai diri Anda.

Demikian beberapa tips mengelola utang secara bijak. Berutang boleh saja asalkan disertai alasan dan tujuan yang tepat serta diikuti pengelolaan yang bijak. Semoga bermanfaat.

Apakah tulisan di atas bermanfaat untuk Anda? Bagikan tulisan di atas melalui jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Google Plus, LinkedIn, dan Path. Klik tombol share untuk membagikan tulisan di atas.

Tidak ingin ketinggalan tulisan terbaru dari www.situstarget.com/blog? Daftarkan nama lengkap dan alamat email Anda di kotak berlangganan artikel teranyar dari blog ini. Yuk manfaatkan email untuk sesuatu yang bermanfaat. 🙂

About The Author

Gabung Bersama +30.000 Pembaca Kami!

Daftarkan email anda untuk mendapatkan artikel terbaru dari Situstarget.com.

Proses pendaftaran hampir selesai, mohon cek email Anda dan Klik tombol konfirmasi.

Pin It on Pinterest

Share This