Hal yang Aku Syukuri Tatkala Menjadi Seorang Anak Sulung di Keluarga

Hal yang Aku Syukuri Tatkala Menjadi Seorang Anak Sulung di Keluarga
Asalamualaikum. Sebelumnya aku mau mengucapakan syukur Alhamdulilah kepada Allah SWT, nama aku Ayu Desiyanti biasa dipanggil ayu, aku anak pertama dari tiga bersodara, disini aku ingin bercerita gimana aku bersyukur menjadi anak sulung.
Aku besar dari sebuah keluarga sederhana dan sebagai anak sulung aku tau persis bagimana kondisi keluarga untuk dapat membangun keluarga yang sampai saat ini bisa cukup, lahir sebagai anak sulung banyak hal yang telah aku alami dalam hidup.
Menurut cerita orang tua, dulu mamah sudah mengandung tapi keguguran dan mengandung lagi akhirnya Alhmdulilah aku lahir ke dunia dari kandungan mamah. Sebagai anak pertama dari keluarga, dari hal itu aku suka berandai jika mamah tidak keguguran.
Mungkin sekarang aku bisa mempunyai kakak dan aku sebagi adik yang bisa bermanja-manja dengan sang kakak, tapi karena allah berkendak lain aku bersykur menjadi anak sulung dengan tanggung jawab menjadi sosok yang dapat ditiru dan dibanggakan kelak oleh adik-adik dan keluargaku.
Menjadi anak sulung, aku diharuskan untuk lebih peka membantu orangtua, entah dari porsi pekerjaan di rumah atau dari segi perekonomian keluarga, dari kecil ayah selalu menceritakan perjuangan hidupnya yang keras, karena menjadi anak yatim yang harus mengurus ke enam adiknya, sampai ia mengorbankan pendidikannya untuk mencari nafkah untuk keluarga.

Alhamdulilah dari semangat yang ditularkan ayah, aku dari semenjak sekolah sudah menjadi tukang cuci mobil yang suka diberi uang sebesar dua ribu rupiah.

Lumayan, untuk tambahan uang jajanku, atau untuk membeli apa yang aku inginkan, karena keadaan ekonomi keluarga yang pas-pasan jadi aku juga harus super hemat dan aku tabung setiap rupiah yang aku dapatkan.

Pada waktu sekolah SMP, alhamduilah hasil tabunganku cukup untuk membeli sebuah cincin emas seberat lima gram, Karena pada waktu itu aku sangat menginginkannya.

Jadi sampai besar, alhamdulilah sebagai anak sulung aku di haruskan untuk lebih mandiri, apa-apa yang aku inginkan, aku harus berusaha untuk mendapatkannya tanpa meminta kepada orangtua.

Sampai untuk masalah sekolah ke perguruan tinggi aku membiayai kuliah sendiri. Pada tahun 2014 bulan Juni kemarin syukur alhamdulilah aku menjadi seorang sarjana, syukurku atas semua berkah yang Allah berikan kepadaku selama aku kuliah. Bukan hal yang mudah menjadi mandiri di kota metropolitan Jakarta dan hidup sendiri. Tetapi aku jalani semuanya dari nol dan sampai tuntas.
Alhamdulilah, Aku memiliki banyak pengalaman kerja, menikmati bangku kuliah, memiliki banyak teman, relasi, sahabat, sodara, dan ilmu untuk dapat betahan hidup dengan segala kondisi, menurutku ini bukan sesuatu yang mudah dan alhamdulilah aku bisa melewatinya sampai saat ini.
Menjadi anak sulung pun, kita tidak bisa berperilaku seenaknya untuk dapat memperlakukan adik-adik. Malah aku dituntut untuk dapat mengalah untuk kebaikan bersama. Jadi aku dilatih untuk dapat berperilaku adil untuk setiap keluargaku. Aku bersyukur, sudah bisa mengontrol dan me-manage setiap apa yang aku lakukan.
Mulai dari keuangan dan perilaku aku sendiri, itu sudah otomatis mendidik aku sendiri untuk dapat berperilaku adil dan bijaksana untuk kepentingan dan kebaikan bersama. Terakhir aku bersyukur aku, lahir dari keluarga yang sederhana dan penuh cinta.
Dari awal aku lahir kedunia ini kedua orang tua berdoa semoga aku bisa menjadi anak yang bisa dibanggakan dan sebagai curahan hati mereka serta menjadi panutan untuk adaik-adiku, dari hal tersebut aku mau berterimakasih untuk kedua orang tuaku.
Terimakasih untuk setiap kasih sayang dan kerja kerasnya untuk dapat memenuhi kehidupanku sampai aku tumbuh besar dan sehat, semoga aku bisa menjadi apa yang mereka harapakan, dan aku pun bersyukur alhamdulilah aku menjadi anak sulung yang mendapatkan banyak pembelajaran hidup di dunia ini.
Apapun yang terjadi. Jika kita mampu untuk bersyukur, itu bisa membuat hidup kita menjadi lebih bahagia. Ukir senyuman kalian dengan bersyukur di setiap waktu. Artikel ini dipersembahkan dari pembaca setia yaitu Ayu Desiyanti. Adapun twitter penulis ada di @lopyuanita dan Facebooknya di Ayu Desiyanti.
 
Catatan kecil:

Jika kamu ingin berbagi cerita pengalaman hidup, kisah inspiratif lainnya, dan ingin berbagi banyak manfaat ke para pembaca blog ini melalui tulisan. Kirimkan saja artikel terbaik kamu ke kami. 

Yakinlah setiap pengalaman yang sudah kita lalui memiliki banyak hikmah dan pastinya tidak semua orang memiliki pengalaman yang sama. 

Kami mengundang kamu untuk berbagi kisah di blog ini ke semua orang.  Semoga Allah memberikan keberkahan untuk ilmu, pengetahuan, dan pengalaman yang kamu miliki, karena kamu mau berbagi inspirasi untuk sesama. Aamiin 🙂

About The Author

SubscribeSekarang!

Dapatkan akses eksklusif untuk tips digital marketing, panduan teknologi, dan masih banyak lagi!

Proses pendaftaran hampir selesai, mohon cek email Anda, dan klik link konfirmasi pendaftaran newsletter Anda.

Pin It on Pinterest