Cara Mengamankan File Sensitif Di Cloud Dengan Cryptomator

Tidak selamanya menyimpan file sensitif di cloud itu aman.

Belajar dari pengalaman pada saat layanan Dropbox diretas oleh hacker beberapa tahun yang lalu.

Kini kita perlu mengamankan file sensitif seperti database karyawan, customer, password akun sosmed, dsb.

Sebelum kita unggah di cloud dengan tujuan backup file.

Ada baiknya kamu melakukan perlindungan data dengan melakukan enkripsi file menggunakan tool Cryptomator.

Cryptomator adalah alat enkripsi yang mudah digunakan dan dirancang untuk melindungi file atau data kamu di cloud.

Apa Itu Cryptomator?

Cara Melindungi Data Sensitif Di Penyimpanan Awan

Cryptomator adalah software open-source yang menyediakan enkripsi end-to-end untuk file kamu.

Dengan Cryptomator, data kamu akan dienkripsi sebelum diunggah ke cloud, sehingga hanya kamu yang bisa mengaksesnya.

Software ini menggunakan teknologi enkripsi yang canggih untuk mengamankan file sensitif.

Saat kamu menambahkan file ke dalam ‘vault’ Cryptomator, file tersebut akan langsung dienkripsi.

Sehingga hanya orang yang memiliki kunci enkripsi yang bisa mengakses file tersebut.

Nah, password untuk “Vault” tersebut bisa kamu simpan pada aplikasi password manager.

Fitur dan Kelebihan Cryptomator

1. Keamanan Tingkat Tinggi

Cryptomator menawarkan enkripsi AES dengan panjang kunci 256-bit, salah satu standar enkripsi terkuat saat ini.

2. Kemudahan Penggunaan

Dengan antarmuka yang intuitif, Cryptomator mudah digunakan bahkan untuk pemula sekalipun.

3. Kompatibilitas Lintas Platform

Cryptomator dapat bekerja dengan baik di berbagai platform seperti Windows, MacOS, Linux, iOS, dan Android.

Cara Mengamankan File Sensitif

Cara Menjaga File Rahasia Di Cloud Dari Kebocoran Data

Sebelum kita melanjutkan cara menggunakan Cryptomator.

Ada baiknya kamu melakukan riset terlebih dahulu terkait penyedia jasa penyimpanan cloud.

Penyedia jasa penyimpanan cloud yang kamu pilih juga sebaiknya pilih yang paling aman.

Dan saya menyarankan untuk menggunakan jasa penyimpanyan cloud, yang menyediakan proteksi enkripsi bawaan.

Penyedia cloud yang terkenal dan populer seperti :

  • Microsoft OneDrive
  • Apple iCloud
  • Google Drive
  • Amazon Drive
  • Proton Drive
  • pCloud

Setelah kamu memilih salah satu penyedia jasa cloud di atas, kamu perlu melakukan instalasi Cryptomator di device.

Software Cryptomator ini tersedia untuk Windows, macOS, Linux, Android, dan iOS.

Buat kamu yang masih bingung mengkategorikan file rahasia atau sensitif itu seperti apa berikut adalah beberapa contohnya.

Contoh File Sensitif yang Jadi Incaran Hacker

Contoh file sensitif atau rahasia, yang sering menjadi target hacker mencakup berbagai jenis data yang dianggap bernilai baik dari segi finansial maupun informasi pribadi, yaitu:

1. Dokumen Berisi Informasi Keuangan

Dokumen ini termasuk nomor rekening bank, detail kartu kredit, laporan keuangan perusahaan, dan data transaksi keuangan lainnya.

2. Data Pribadi Pengguna

Seperti nomor identitas pribadi (KTP, SIM, paspor), alamat, nomor telepon, dan informasi pribadi lain yang dapat digunakan untuk pencurian identitas.

3. Dokumen Bisnis Rahasia

Termasuk rencana strategis perusahaan, data penjualan, informasi tentang pengembangan produk baru, paten, dan hak cipta.

4. Riwayat Medis

Rekam medis pasien yang berisi informasi sensitif seperti riwayat penyakit, hasil tes laboratorium, dan resep obat.

5. Email dan Komunikasi Internal

Email dan dokumen yang berisi komunikasi internal perusahaan, termasuk diskusi tentang strategi bisnis, masalah hukum, atau informasi sensitif lainnya.

6. Data Penelitian dan Pengembangan

Informasi tentang penelitian dan pengembangan produk, termasuk formula, desain teknis, dan data percobaan yang belum dipublikasikan.

7. Informasi Login dan Password

Data yang berisi username dan password untuk mengakses sistem atau layanan online, yang jika dicuri, dapat membuka akses ke informasi yang lebih sensitif.

8. Data Pelanggan

Informasi tentang pelanggan, termasuk data demografis, kebiasaan pembelian, dan catatan interaksi dengan perusahaan.

9. Informasi Negara (Data Pemerintah)

Dokumen yang berisi informasi sensitif pemerintah, termasuk dokumen kebijakan, informasi intelijen, dan komunikasi diplomatik.

10. Source Code dan Properti Intelektual

Source code perangkat lunak dan informasi terkait properti intelektual yang merupakan inti dari nilai teknologi sebuah perusahaan.

Jika kamu memiliki salah satu dari 10 dokumen rahasia di atas, berarti kamu membutuhkan perlindungan data tambahan.

Yuk, sekarang kita bahas cara instalasi dan pemakaian Cryptomator-nya.

Instalasi dan Konfigurasi Cryptomator

Langkah pertama untuk mendapatkan aplikasi Cryptomator terbaru, kamu bisa mengunjungi halaman berikut.

Setelah itu, lakukan instalasi software tersebut di device kamu.

Sebagai contoh saya melakukan instalasi di MacBook, setelah berhasil diinstal tampilannya akan seperti gambar di bawah ini.

Cara Menggunakan Cryptomator Untuk Melindungi File Sensitif

Gambar di atas adalah contoh sudah ada beberapa “Vault”, yang pernah dibuat ada Work, Family, Documents, dan Trip to California.

Sekarang proses pembuatan “Vault” dari awal untuk melindungi data rahasia kamu dan menyimpannya di cloud.

Pembuatan “Vault” Di Cryptomator

Cara Membuat Vault Di Aplikasi Cryptomator

Proses pembuatan Vault cukup mudah, pertama klik tombol “Add Vault“.

Lalu klik tombol “New Vault…” untuk pembuatan Vault baru.

Tahap berikutnya adalah pembuatan nama untuk Vault yang baru.

1. Pembuatan Vault Baru

Pembuatan Nama Vault Di Software Cryptomanor

Kamu bisa memberikan nama Vault yang mudah diingat seperti OneDrive, Dropbox, Google Drive, dan semisalnya.

Jadi kamu ingat bahwa Vault tersebut untuk akun cloud apa dan di mana.

Ada dua metode untuk proses enkripsi file rahasia yang kamu bisa lakukan.

Pertama, file atau datanya masih berada di komputer lalu kamu enkripsi dahulu baru di upload ke cloud.

Atau pakai cara kedua.

Cara kedua adalah file yang ada di cloud, kamu sync dulu ke komputer lokal, lalu di enkripsi dan sync lagi ke cloud.

Cara yang paling mudah menurut saya yang pertama, tapi kalau terlanjur sudah ada di cloud.

Ya, berarti pakai cara yang kedua aja.

2. Cara Enkripsi File Dengan Cryptomator

Pilih Lokasi Penyimpanan File yang Terenkripsi Oleh Cryptomator

Kamu bisa juga sync file yang ada di cloud ke komputer lokal.

Selanjutnya kamu enkripsi dengan Cryptomator, dan upload data yang sudah terenkripsi ke cloud kembali.

Cara sync file yang ada di penyimpanan cloud saat ini, kamu perlu aplikasi tambahan yang disediakan oleh masing-masing penyedia jasa seperti aplikasi Google Drive, OneDrive, Dropbox, dan lain sebagainya.

Setelah login di aplikasi cloud tersebut. Nanti dari Cryptomator akan mendeteksi lokasi keberadaan aplikasi yang kamu gunakan seperti gambar di atas.

Tinggal kamu pilih storage location dan klik tombol Next.

3. Proses Pembuatan Password

Proses Pembuatan Password Untuk Vault Di Cryptomator

Sekarang saatnya kamu membuat password yang kuat untuk Vault.

Saya menyarankan agar kamu membuat kata sandi yang sulit ditebak dan menggunakan password manager.

Gunakan kombinasi huruf besar-kecil, angka, dan simbol pada saat membuat password.

Setelah itu, ada pilihan pada pertanyaan berikut “You won’t be able to access your data without your password. Do you want a recovery key in case you lose your password?

Kalau saya sendiri pilih, jawaban yang “Yes please, better safe than sorry.” nah di tampilan berikutnya jika kamu pilih yang “Yes” ini akan ada “Recovery Key” yang wajib kamu simpan di tempat yang aman.

Contoh Recovery Key Cryptomator

In case, kamu lupa password, file yang dienkripsi tadi masih bisa dipulihkan kembali.

Tapi kalau pilih yang “No thanks, I will not lose my password” dan ternyata kamu lupa sama password-nya.

File kamu tidak akan bisa dibuka selamanya, dicatet ya!

4. Tahap Terakhir Pembuatan Vault

Proses Pembuatan Vault Di Cryptomator Berhasil

Selamat kamu berhasil membuat Vault pertama jika kamu sudah berhasil melihat tampilan di atas.

Dan untuk membuka Vault yang pernah kamu buat sebelumnya, kamu perlu mengarahkan aplikasi Cryptomator ke file masterkey.cryptomator.

Masukkan kata sandi atau password yang kamu buat sebelumnya dan file yang terenkripsi akan terbuka dan bisa dibaca kembali.

Tips untuk Mengamankan Akun Cloud

1. Memilih Password yang Kuat

Selalu gunakan password yang kuat untuk vault Cryptomator dan akun cloud kamu.

Gunakan kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol pada saat membuat password.

Jangan pakai tanggal lahir atau nama hewan peliharaan, itu mah udah basi, orang bisa mudah menebaknya.

2. Jangan Lupa Backup Data

Selain enkripsi, jangan lupa untuk membuat backup data secara teratur.

Rutin backup data penting kamu di tempat lain, seperti hardisk eksternal.

Jangan taruh semua telur di satu keranjang. Kalau keranjangnya jatuh, kan nangis!

3. Dua Lapis Keamanan, Dua Kali Aman

Aktifkan verifikasi dua langkah (2FA) untuk akun cloud kamu.

Ini ibaratnya, setelah memasukkan kunci, ada satpam tambahan yang mengecek identitas kamu.

Jadi makin aman, kan?

4. Update Aplikasi Cloud Kamu, Jangan Ketinggalan Zaman

Pastikan software dan aplikasi penyimpanan cloud kamu selalu di-update.

Seperti kita butuh vitamin, software juga butuh update biar imunnya kuat melawan virus.

5. Hati-Hati Phishing, Jangan Mudah Tertipu

Waspadalah terhadap email atau pesan mencurigakan yang minta detil akun cloud kamu.

Ingat, jangan sembarang klik link yang nggak jelas asal-usulnya.

Berikut ini tutorial mengetahui mana phising mana yang bukan, baca sampe kelar deh!

6. Pakai Jaringan yang Aman, Jangan Asal Nyambung

Hindari menggunakan Wi-Fi publik untuk mengakses akun cloud kamu.

Wi-Fi gratisan itu ibarat makanan gratis, enak sih, tapi hati-hati keracunan!

Kamu bisa menggunakan Wi-Fi di rumah atau paket data seluler ini jauh lebih aman.

7. Hati-Hati Berbagi Akses

Berhati-hatilah saat memberikan akses file ke orang lain.

Jangan sampai ‘pintu rumah’ kita terbuka lebar untuk orang yang nggak bertanggung jawab.

Lakukan review secara berkala akses file apa saja yang pernah kamu share ke orang lain.

Jika sudah tidak diperlukan lagi akses tersebut, tutupkan fitur sharing file-nya.

8. Pelajari Fitur Keamanan dari Provider Cloud Kamu

Setiap layanan cloud biasanya punya fitur keamanan tersendiri.

Jadi, jangan malas baca-baca, ya.

Pelajari dan manfaatkan fitur tersebut sebaik-baiknya.

9. Gunakan Software Antivirus

Pasang antivirus yang terbaik di perangkat kamu.

Pakai antivirus itu seperti memakai masker, melindungi diri dari ‘virus’ digital yang berkeliaran.

Rada maksain emang contoh masker ini. wkwk.

10. Terus Belajar Keamanan Data

Selalu tingkatkan kesadaran kamu tentang keamanan digital.

Dengan membaca artikel ini sampai tuntas, kamu sudah belajar hal yang baru terkait cara enkripsi data penting kan?

Semoga kamu mau bantu share tulisan ini agar orang lain juga mendapatkan manfaat yang sama.

Kesimpulan

Mengamankan file sensitif di cloud sangat penting dan Cryptomator adalah salah satu tool terbaik untuk perlindungan data.

Dengan Cryptomator, kamu tidak perlu khawatir tentang keamanan data yang ada di cloud.

Jangan biarkan data sensitif kamu dicuri orang lain karena kebocoran data dari penyedia layanan cloud.

Gunakan Cryptomator untuk melindungi file penting dan rahasia yang kamu miliki.

Misalnya terjadi pencurian data karena ada yang berhasil membobol layanan cloud yang kamu gunakan.

Si hacker jahat tadi tidak bisa membuka file yang telah kamu enkripsi sebelumnya.

FAQ (Pertanyaan Umum)

Apa Itu Cryptomator dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Cryptomator adalah software enkripsi yang mengamankan file kamu di penyimpanan cloud dengan enkripsi end-to-end.

Bagaimana Cryptomator Memastikan Keamanan File?

Dengan menggunakan enkripsi AES 256-bit, Cryptomator memastikan bahwa hanya kamu yang bisa mengakses file yang dienkripsi tersebut.

Apakah Cryptomator Kompatibel dengan Semua Cloud Storage?

Ya, Cryptomator kompatibel dengan hampir semua layanan cloud storage utama. Seperti Dropbox, Google Drive, OneDrive, WebDAV, dan penyimpanan lokal.

Apakah Cryptomator Gratis?

Ya, Cryptomator adalah software open-source dan gratis untuk digunakan. Sayangnya pada versi mobile kamu perlu membelinya sekali seperti di perangkat Android maupun iOS.

Bagaimana Cara Mengatasi Masalah saat Menggunakan Cryptomator?

Kamu bisa mengunjungi forum komunitas Cryptomator atau membaca bagian dokumentasi di situs web mereka untuk tutorial.

About The Author

Gabung Bersama +30.000 Pembaca Kami!

Daftarkan email anda untuk mendapatkan artikel terbaru dari Situstarget.com.

Proses pendaftaran hampir selesai, mohon cek email Anda dan Klik tombol konfirmasi.

Pin It on Pinterest

Share This