Memahami kondisi trance pada proses hypnotherapy

Agar memudahkan kita mempelajar kondisi trace pada proses hypnosis atau hypnotherapy, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu tentang pola gelombang otak manusia. (Memahami kondisi trance pada proses hypnotherapy)

Menurut berbagai riset, perubahan pada pola gelombang otak manusia dapat diukur dengan alat pengukur yang disebut dengan electroencephalography (EEG).

Secara umum, gelombang otak manusia bisa dibedakan dalam empat jenis, yaitu BATH (Beta, Alpha, Theta, dan Delta). Ketika Anda beraktifitas sehari-hari dan melakukan pekerjaan sehari-hari, pola gelombang otak yang dominan adalah beta. Saat seseorang sering dan cukup lama berada di kondisi beta. Maka orang tersebut akan mudah cape, mudah lelah, dan mudah stres.

Sedangkan pada saat seseorang sedang relaks, santai, atau pada saat melakukan self-hypnosis. gelombang otak yang dominan dari kondisi beta mulai bergeser ke kondisi alpha. Kondisi trans bisa dibilang bahwa kondisi ketika pikiran sadar mulai digantikan oleh pikiran bawah sadar, artinya pikiran sadar Anda tidak lagi memegang kondisi sepenuhnya (Light trance).

Semakin seseorang memasuki kondisi yang lebih dalam pada saat self-hypnosis, maka semakin rendah gelombang otaknya. Kondisi Aplha bisa bergeser ke kondisi theta(Medium trance) atau bahkan delta(High trance). Mengapa pada saat kondisi trance seseorang bisa mengakses pikiran bawah sadarnya?

Pikiran bawah sadar manusia dapat diakses lebih mudah pada kondisi trance karena dia fokus secara internal ke dalam dirinya. Pada kondisi trance pola gelombang otak jauh lebih rendah dibandingkan kondisi normal(Beta). Kondisi trance bisa didapat ketika seseorang dalam kondisi yang relaks. Agar memudahkan pembelajaran, lihatlah tabel di bawah ini:

No. Level Pikiran Client Frekuensi Gelombang Trance Level Tanda-Tanda Fisik dan Mental
1 Beta 30 – 14Hz Hypnoidal
  • Relaksasi secara fisik dan mental
  • Mata mulai terasa berat
2 Alpha 14 – 8 Hz Light Trance
  • Kekakuan pada otot sekunder
  • Merasa lebih ringan atau lebih berat
3 Deep Alpha 8 – 6 Hz Medium Trance
  • Kekakuan pada otot primer
  • Ilusi penciuman atau penghirupan
  • Amnesia secara parsial
4 Theta 6 – 5 Hz Deep Trance
  • Amnesi total,
  • Analgesia (kebal terhadap sentuhan, tetapi masih bisa merasakan),
  • Halusinasi positif
5 Deep Theta 5 – 3,8 Hz Deep Somnabulism
  • Amnesia
  • Anestesia (Efek bius),
  • Halusinasi visual dan auido positif
6 Delta 3,9 – 0,1 Hz Normal Sleep Tidak ada respons

About The Author

Gabung Bersama +30.000 Pembaca Kami!

Daftarkan email anda untuk mendapatkan artikel terbaru dari Situstarget.com.

Proses pendaftaran hampir selesai, mohon cek email Anda dan Klik tombol konfirmasi.

Pin It on Pinterest

Share This