7 Alasan Mengapa Bank Di Indonesia Melarang Nasabahnya Menggunakan VPN

7 Alasan Mengapa Bank Di Indonesia Melarang Nasabahnya Menggunakan VPN

Larangan menggunakan VPN ini sebenarnya tidak ada pada term of services (TOS) pihak bank di Indonesia.

Hanya saja pada saat saya mengakses beberapa internet banking atau mobile banking ketika menggunakan VPN.

Saya mendapati sebagian halaman situs web perbankan di Indonesia memblokir akses VPN atau IP dari luar negeri.

Di sisi lain, pada saat mengakses mobile banking, halaman log in seperti not responding, jadi tidak bisa masuk saat VPN aktif.

Sehingga saya perlu mematikan penggunaan VPN terlebih dahulu, baru bisa mengakses layanan tersebut tanpa hambatan.

Berdasarkan rekomendasi dari Kominfo, mereka juga ada himbauan agar kita tidak menggunakan VPN gratisan.

Ada beberapa poin penting yang perlu di highlight terkait dengan VPN gratisan oleh Kominfo:

  • Seseorang bisa saja melacak aktivitas online kamu.
  • Rentan pencurian data pribadi kamu selama berselancar menggunakan VPN.
  • Resiko disusupi oleh malware (malicious software) atau perangkat lunak berbahaya.
  • Serta penurunan kualitas koneksi internet, sehingga internet kamu menjadi lebih lambat.

Saya coba berpikir dari POV pihak perbankan kenapa penggunaan VPN dilarang pada saat mengakses mobile banking.

1. Resiko Keamanan Data

Adanya Faktor Resiko Keamanan Data Dari Nasabah Saat Menggunakan VPN

Salah satu alasan utama mengapa pihak bank di Indonesia melarang penggunaan VPN pada layanan mereka adalah untuk melindungi keamanan data nasabah itu sendiri.

Ketika kamu menggunakan VPN, data yang dikirimkan antara perangkat kamu (handphone atau komputer) dengan server bank akan dialihkan melalui jaringan dan server VPN.

Hal ini dapat meningkatkan risiko pencurian data atau penyadapan komunikasi.

VPN gratisan dalam beberapa kasus dapat mencuri informasi pribadi atau bahkan menjual data kamu ke pihak lain.

2. Penyalahgunaan Identitas

Dengan menggunakan VPN, lokasi IP asli seseorang bisa disembunyikan.

Sehingga membuat pihak bank sulit memverifikasi apakah transaksi tersebut dilakukan oleh nasabah yang sebenarnya atau orang lain yang menyalahgunakan informasi nasabah.

Baca juga:  Apakah VPN Bisa Melindungi Diri Dari Malware?

VPN dapat juga dapat disalahgunakan untuk menyembunyikan identitas seseorang, sehingga dapat digunakan untuk kegiatan ilegal seperti pencucian uang maupun judi online (judol).

3. Pemantauan Aktivitas Pengguna

Untuk mencegah pencucian uang dan kejahatan finansial lainnya, pihak bank wajib memantau aktivitas nasabah mereka.

Penggunaan VPN membuat proses ini lebih sulit karena bank tidak bisa melihat lokasi dan aktivitas asli pengguna.

Sebagai penyedia layanan jasa keuangan, pihak bank harus memastikan bahwa setiap transaksi yang dilakukan nasabah aman dan tidak dapat disusupi oleh pihak luar.

4. Resiko Pembobolan Akun

VPN Dapat Digunakan Untuk Pemalsuan Identitas

Layanan perbankan di luar negeri seperti Paypal misalnya, juga melakukan pembatasan penggunaan VPN.

Berdasarkan informasi dari Office of Information Security, Washington University in St. Louis.

PayPal akan memberikan flag atau tanda sebagai security breach pada saat nasabah mereka log in melalui alamat IP asing.

PayPal melakukan pembatasan ini sebagai upaya untuk melawan tindak penipuan internasional (international fraudsters).

5. Perlindungan Transaksi Dan Data Nasabah

Bank memiliki tanggung jawab untuk menjaga keamanan transaksi dan data nasabah.

Bank tidak hanya menjaga transaksi dan uang nasabah, tetapi juga data pribadi mereka.

Oleh karena itu, penggunaan VPN dianggap bisa mengganggu perlindungan data nasabah itu sendiri.

6. Ketidakstabilan Koneksi Internet

Koneksi Internet Menjadi Lebih Tidak Stabil Saat Menggunakan VPN

VPN dapat memperlambat koneksi internet kamu, terutama jika server VPN yang kamu gunakan berada jauh dari lokasi kamu.

VPN bisa membuat koneksi internet menjadi lambat atau tidak stabil, yang bisa mengakibatkan gangguan saat mengakses aplikasi perbankan.

Nasabah mungkin berpikir “ah payah nih internet banking-nya down!“.

Eh, ternyata tidak ada masalah dengan layanan online banking-nya, melainkan masalahnya lebih kepada jaringan VPN yang menyebabkan kamu tidak bisa berselancar di dunia maya dengan cepat.

Internet menjadi lebih lambat bisa jadi karena dua hal, pertama itu masalah latensi dengan server yang berada di luar negeri dan yang kedua enkripsi yang dilakukan oleh aplikasi VPN.

Koneksi VPN yang lambat juga dapat menyebabkan aplikasi mobile banking berjalan lambat, memakan waktu lebih lama untuk memuat halaman, atau bahkan membuat transaksi menjadi gagal.

Baca juga:  Lakukan Hal Ini Jika Tidak Ingin Akun Internet Banking Anda di Hack

7. Kegagalan Login Akibat VPN

Perlindungan Tidak Hanya Dana dan Transaksi, tetapi juga Data Nasabah Menjadi Prioritas Utama Perbankan

Beberapa aplikasi mobile banking menggunakan autentikasi biometrik seperti sidik jari atau pemindai wajah.

Penggunaan VPN dapat mengganggu proses ini, karena beberapa VPN tidak mendukung protokol yang diperlukan untuk otentikasi tersebut.

Jika kamu mencoba mengakses layanan perbankan saat terhubung dengan VPN.

Saat terjadi proses login yang gagal berulang kali, kemungkinan besar akun kamu akan diblokir sementara.

Pihak perbankan melakukan hal semacam ini sebagai bentuk perlindungan dari potensi ancaman siber.

Kesimpulan

Faktanya tidak semua perbankan di Indonesia melakukan pemblokiran terhadap penggunaan VPN.

Oh ya sebagai catatan pembahasan kali ini, tidak semua VPN gratisan itu bermasalah ya.

Ada juga penyedia jasa layanan VPN kenamaan yang memberikan trial dan batasan penggunaan bandwidth harian.

Kamu harus memastikan membeli layanan VPN pada penyedia jasa yang memang terpercaya dan memiliki reputasi yang baik.

Bank di Indonesia melarang penggunaan VPN bukan tanpa alasan.

Dari risiko kebocoran data, penyalahgunaan identitas, hingga ketidakstabilan koneksi internet, serta VPN dapat membuka celah yang bisa dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kamu untuk mengikuti pedoman yang telah ditetapkan oleh bank demi keamanan bersama.

Berikut salah satu e-book yang wajib kamu baca terkait dengan panduan bijak ber-ebanking dari OJK:

About The Author

SubscribeSekarang!

Dapatkan akses eksklusif untuk tips digital marketing, panduan teknologi, dan masih banyak lagi!

Proses pendaftaran hampir selesai, mohon cek email Anda, dan klik link konfirmasi pendaftaran newsletter Anda.

Pin It on Pinterest