Beberapa Alasan Mengapa Karyawan Terbaik Keluar dari Pekerjaan Mereka

Kehilangan Karyawan Terbaik Berarti Kehilangan Aset Terbaik Bisnis Anda

Karyawan terbaik adalah aset terbaik bagi bisnis Anda. Kegiatan bisnis bisa berhasil karena ada kerja sama tim yang baik, kerja sama tim yang baik didapatkan dari setiap kebaikan individu atau karyawan yang terdapat di dalamnya.

Bisnis menjadi terhambat apabila banyak karyawan yang keluar dari pekerjaan mereka. Apalagi yang keluar adalah karyawan terbaik yang dapat memberikan pengaruh positif bagi tim secara keseluruhan.

Sebagai seorang pengusaha Anda perlu untuk mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi kebutuhan dari seorang karyawan, serta memberikan tantangan dan motivasi. Sehingga pekerjaan mereka menjadi lebih bermakna.

Terkadang seseorang tidak hanya mencari pekerjaan yang sesuai dengan apa yang mereka inginkan, tetapi juga mereka mencari kesempatan baru yang memberikan mereka peluang yang lebih besar dan lebih baik.

Kalau Anda bisa menyelesaikan permasalahan di atas, tim terbaik Anda saat ini akan senang dan mau berjuang bersama Anda hingga waktu yang lama.

6 Alasan Utama Mengapa Karyawan Terbaik Berhenti dari Pekerjaan Mereka:

1. Karyawan Terbaik Saat Ini Merasa Tidak Dihargai dan Diremehkan

Seseorang mungkin saja mencintai pekerjaannya karena alasan passion. Tetapi jika hasil kerja yang ia lakukan tidak dihargai oleh atasan atau tim, kemungkinan besar ia akan berhenti dari pekerjaannya.

Menghargai setiap usaha yang dilakukan oleh setiap anggota tim terbaik Anda saat ini adalah salah satu cara mempertahankan mereka untuk sama-sama berjuang di dunia bisnis dengan Anda dalam waktu yang lama.

Membangun hubungan yang baik dengan karyawan terbaik Anda bisa juga dengan cara makan siang bersama atau membuat serangkaian acara seperti: kegiatan bakti sosial, futsal, atau bermain badminton di akhir pekan.

2. Mereka Tidak Diberikan Panggung Kepemimpinan

Ada pemimpin yang apabila karyawan yang dipimpin memberikan ide, saran, atau masukan malah dianggap sebagai ancaman atas jabatan yang saat ini ia emban. Tim sendiri malah dianggap sebagai musuh.

Padahal yang namanya estafet kepemimpinan pasti dan harus berputar atau berpindah ke orang lain. Pemimpin yang berpikiran konservatif akan lebih memilih kolega dekat atau keluarganya sebagai pemimpin berikutnya.

Ia tidak rela apabila ada orang lain yang berhasil menjabat atau menduduki di posisi tertentu. Kepimpinan yang ideal seharusnya dinilai berdasarkan kompetensi bukan karena kedekatan personal saja.

Baca juga: 7 Cara Investasi Emas Batangan

Budaya seperti ini yang membuat karyawan terbaik tidak betah kerja berlama-lama di perusahaan seperti ini. Ia berpikir lebih baik mencari peluang lain atau bekerja di perusahaan kompetitor dari perusahaan saat ini.

Perusahaan seharusnya membuka lebar pintu kesempatan bagi karyawan yang mau berusaha untuk naik ke jenjang karir yang lebih tinggi dengan mengambil tanggung jawab yang lebih, bukan sebaliknya.

Perusahaan juga perlu memberikan pelatihan dan pendidikan agar karyawan bisa meningkatkan keterampilan dan melebarkan jaringan profesional mereka (networks).

3. Tidak Ada Pengakuan dan Hadiah (Rewards)

Tim sales telah pecah telur atau memecahkan rekor penjualan tertinggi yang belum pernah dicapai oleh tim sebelumnya. Tapi sebagai seorang pemimpin Anda menanggapinya datar atau dingin-dingin saja.

Wajar jika karyawan Anda berhenti dari pekerjaan mereka dan memilih bekerja di tempat yang lain. Karyawan juga berharap sebagai atasan Anda mengakui dan mengapresiasi dari setiap usaha yang mereka kerjakan.

Ucapan terima kasih yang tulus, pemberian piagam sederhana atau sertifikat, ataupun ungkapan-ungkapan lain seperti pemberian hadiah, bisa berupa emas batangan beberapa gram, bantuan beasiswa untuk kuliah, atau hal lainnya.

Ciptakan kesempatan baik agar setiap karyawan dapat berkompetisi satu sama yang lain untuk menjadi pribadi yang terunggul dan terbaik. Sehingga merasa mendapatkan pengakuan dan berikan hadiah atas prestasi yang diraihnya.

4. Tidak Melibatkan Karyawan dalam Pengambilan Keputusan

Keputusan memang hak prerogatif dari seorang pemimpin, tapi dalam pengambilan keputusan bukan berarti tidak melibatkan tim atau karyawan sama sekali, jika hasil keputusan menyangkut kepentingan mereka.

Pemimpin yang baik mau mendengarkan aspirasi, ide, masukan dari setiap karyawan pada meeting mingguan, bulanan, atau tahunan. Terkadang keputusan bisa lebih bijak jika telah ditelaah dari berbagai sudut pandang.

Sehingga pada saat hasil keputusan diumumkan tidak banyak mendapatkan resistensi atau penolakan. Karena setiap karyawan bisa memahami cara berpikir pemimpinnya dan mengapa keputusan tersebut perlu dibuat.

5. Anda Tidak Memberikan Tanggung Jawab Lebih Kepada Mereka

Dahulu saya pernah bekerja sebagai karyawan magang dibagian keuangan dan atasan saya memberikan tanggung jawab lebih untuk menyetorkan uang perusahaan ke bank.

Nilainya ratusan juta dan karyawan-karyawan magang sebelumnya belum pernah ada yang diberikan tugas seperti itu. Jujur ada rasa bangga karena diberikan tanggung jawab dan kepercayaan lebih dari atasan.

Baca juga: 9 Cara Menjual Kembali Emas Perhiasan

Tidak enak juga rasanya jika bekerja tetapi tidak diberikan kepercayaan dan tanggung jawab lebih. Bekerja tetapi selalu dipantau, dicurigai dan dimata-matai oleh atasan.

Seperti tidak ada kebebasan untuk bekerja, terkadang karyawan juga perlu bekerja dengan cara mereka sendiri (pakai cara kerja gue) yang terpenting cara yang dipakai tidak merugikan perusahaan atau melanggar aturan dan hukum.

6. Suasana Kerja yang Terlalu Banyak Tekanan dan Menimbulkan Stress

Bisnis tidak dapat terlepas dari yang namanya perubahan dan tantangan yang datang silih berganti setiap hari. Tantangan bisa menumbuhkan, bisa juga menghancurkan mental karyawan jika tidak dikelola dengan baik.

Program sederhana seperti pembelian alat olahraga seperti mini golf, tenis meja, beberapa alat fitness, maupun game konsol untuk menghilangkan stress setelah bekerja, bisa jadi solusi untuk permasalahan ini.

Baca juga: Ini Dia Alasan Mengapa Anda Harus Mengetahui BI Checking dan IDI Historis Anda Sendiri

Perusahaan besar seperti Google, Yahoo, Kaskus, Bukalapak menerapkan hal ini. Bahkan di perusahaan Google, seorang karyawan boleh tidur siang untuk istirahat di kantor dan memang disediakan ruang khusus untuk itu.

Perusahaan perlu menciptakan suasana yang menantang bagi karyawan tetapi bebas dari rasa stres. Karyawan terbaik akan cenderung menikmati pekerjaan dan suasana kerja seperti ini dan berhenti melirik pindah ke perusahaan lain.

Sebarkan tulisan di atas jika Anda rasa bermanfaat untuk teman-teman Anda di sosial media seperti Facebook, Twitter, Google Plus, LinkedIn, dan Path dengan cara menekan tombol share di bawah tulisan ini.

Daftarkan alamat email dan nama lengkap Anda untuk mendapatkan notifikasi setiap kali ada tulisan terbaru dari www.situstarget.com/blog melalui email yang telah Anda daftarkan sebelumnya sebagai subscriber blog ini. Gratis!

About The Author

Gabung Bersama +30.000 Pembaca Kami!

Daftarkan email anda untuk mendapatkan artikel terbaru dari Situstarget.com.

Proses pendaftaran hampir selesai, mohon cek email Anda dan Klik tombol konfirmasi.

Pin It on Pinterest

Share This