7 Cara Mudah Mengetahui Hosting Abal atau Hosting Murahan

Dahulu saya sering terjebak iklan hosting abal atau hosting murahan, yang berujung penyesalan.

Saya pernah beli hosting di Indonesia baru saja migrasi semua data ke server yang baru.

Tiga hari berjalan di server yang baru, website sudah berkali-kali down.

Alasan penyedia jasa hosting katanya situs web mereka terkena serangan DDoS.

Tapi kok ya down-nya juga berkali-kali dan hampir setiap hari.

Akhirnya di hari keempat, saya memutuskan untuk berhenti menggunakan layanan mereka.

Tidak jadi migrasi, tanda seperti ini menurut saya saja sudah red flag.

Buat kamu yang sedang mencari jasa hosting, baca artikel ini hingga tuntas insyaAllah kamu akan lebih tenang nanti pada saat membeli jasa hosting karena sudah memiliki ilmunya.

Definisi Hosting Abal

Hosting abal-abal sering kali ditandai dengan promosi harga yang sangat murah dengan janji layanan yang tidak realistis.

Biasanya hosting murahan seperti ini tidak memiliki infrastruktur yang memadai dan cenderung mengorbankan aspek penting seperti keamanan, kecepatan, dan kestabilan.

Beberapa masalah yang sering terjadi pada hosting abal, yaitu:

1. Kecepatan Server yang Lambat

Website Terasa Sangat Lambat Saat Dibuka Meskipun Tidak Ada Traffic Website

Waktu load halaman yang lambat bisa membuat pengguna menjadi jengkel dan akhirnya berimbas negatif terhadap performa SEO situs web kamu.

Hosting murahan sering kali tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk mengelola traffic yang tinggi. Ditambah lagi situs yang dikelola ada ratusan bahkan ribuan di satu server.

Alhasil situs web kamu terasa sangat lambat, ketika kamu cek di Google Analytics pengunjung situs web kamu hanya lima orang, tapi seperti sedang dikunjungi ribuan orang. wkwk.

2. Dukungan Customer Service yang Buruk

Salah Satu Ciri yang Khas dari Hosting Murahan atau Hosting Abal Adalah Pelayanan dari Customer Care yang Buruk

Layanan pelanggan yang tidak responsif atau kurang kompeten adalah tanda umum yang mudah dikenali dari penyedia hosting yang berkualitas rendah.

Kamu buka laporan tiket sekarang, baru dikerjakan nanti sebulan kemudian. Belum lagi implementasi chat dengan robot atau AI yang bikin customer bingung.

Baca juga:  Cara Pengaturan Yahoo SMTP di Blog WordPress

Mau komplain tapi harus berhadapan dengan robot, yang paling parah harus antri ratusan orang agar bisa berkomunikasi dengan agen orang dari pihak CS (Customer Service).

Ini sudah jatuh, eh malah ketimpa tangga. Sakitnya dalem dan sulit terobati. Part ini rada berlebihan si emang wkwk.

3. Web Sering Down atau Error Saat Diakses

Website sering down, tidak bisa diakses, dan lambat adalah ciri kamu menggunakan hosting yang abal-abal.

Jika website kamu sering tidak bisa diakses, tiba-tiba suka timeout.

Ini adalah satu ciri hosting abal, cara pembuktiannya cukup mudah kok.

Kamu bisa gunakan tools online yang memberikan reminder pada saat situs web kamu tidak dapat diakses karena down.

Tools yang bisa kamu gunakan seperti:

  • Uptimerobot
  • Hetrixtools
  • Uptime-monitor
  • Uptimedoctor
  • Uptimerobot

Dengan menggunakan salah satu dari layanan uptime monitor di atas.

Kamu akan diberitahukan via email/WA/Telegram/Slack jika situs web kamu sedang tidak bisa diakses.

Dari tools uptime monitoring tersebut, kita bisa mengetahui performa hosting saat ini.

Saat kamu cek kok hampir setiap hari down, itu berarti kamu sudah wajib pindah hosting.

4. Rentan Terhadap Serangan Hacking

Situs web kamu jadi rentan diserang oleh hacker

Hosting murahan juga tidak menginvestasikan teknologi dan environment mereka untuk menggunakan sistem keamanan yang mutakhir.

Akibatnya situs web kamu jadi lebih mudah diretas oleh hacker. Ada kejadian di mana situs web kamu mungkin aman, tetapi situs web tetangga kamu berhasil disusupi.

Akhirnya situs kamu jadi ikutan terkena imbasnya. Kejadian seperti ini bukan sekali dua kali, sering kali terjadi terutama di layanan yang shared (berbagi resource).

5. Tidak Ada Fitur Backup yang Memadai

Punya backup file tapi saat direstorasi kok filenya rusak?

Saya sempat membaca tulisan di grup Facebook, ada user yang melaporkan bahwa data di server hostingnya mengalami trouble dan datanya hilang.

Dari pihak penyedia hosting juga rupanya tidak memiliki backup secara penuh yang memadai. Ada file backup pada saat dilakukan restorasi ternyata file-nya corrupt atau rusak.

Setelah sekian jam berjibaku untuk mengembalikan data yang hilang tersebut. Sampailah pada titik yang menyedihkan di mana data situs web si user tersebut hilang semua.

Jadi ya bisa dibayangkan kamu harus memulai semuanya dari nol (0) lagi.

6. Biaya Tersembunyi yang Bikin Jantungan

Biaya tersembunyi atau hidden cost salah satu indikator kamu menggunakan hosting abal

Hosting murahan sering kali memberikan harga yang sangat tidak wajar di awal.

Tujuannya untuk mendapatkan pelanggan sebanyak-banyaknya.

Setelah mendapatkan pelanggan yang banyak di periode akhir langganan hosting.

Kamu akan melihat biaya tagihan perpanjang domain atau hosting yang berkali-kali lipat.

Awalnya murah banget, namun setelah masuk fase renewal harganya naik 3-5x lipat!

Terus kalau kamu tidak sempat backup dan migrasi, ya otomatis data situs web kamu jadi “tersandra”.

Ada banyak kasus seperti ini.

7. Banyak Testimoni Buruk

Pelanggan banyak meninggalkan review yang buruk termasuk ciri hosting murahan

Testimoni buruk sangat jarang dipublikasikan di situs web si penyedia jasa hosting.

Baca juga:  Cara Menonaktifkan Email Notifikasi Update di WordPress

Kamu bisa menggunakan keyword berikut ini seperti:

  • “Review pengalaman jasa hosting…”
  • “Review hosting perusahaan …”
  • “Review hosting terbaik di Indonesia”
  • “Review Performa Server VPS …”
  • “Ulasan hosting …”

Carilah review dari hasil pencarian bukan yang peringkat pertama dan kedua.

Namun cari yang benar-benar memberikan hasil riset, uji coba, dan pengalaman ril.

Alasan mengapa tidak mencari review di posisi teratas, sering kali hasilnya di dominasi oleh reviewer yang ternyata terafiliasi dengan penyedia hosting.

Mereka mendapatkan bayaran pada saat ada pembacanya melakukan pembelian hosting.

Menurut saya yang seperti ini kurang fair, kamu bisa cek di grup, forum, atau komunitas online.

Tanya ke member di sana terkait pengalaman mereka menggunakan hosting dari A dan B.

Banyak dari mereka juga yang memberikan review jujur berdasarkan pengalaman mereka.

Tips Memilih Hosting Berkualitas Versi Situstarget

Setelah kamu mengetahui ciri dari hosting abal, kini saya akan bagian tips memilih hosting yang berkualitas.

Tips yang saya tuliskan ini berdasarkan pengalaman pribadi setelah menggunakan layanan hosting dan pindah-pindah ke berbagai perusahaan hosting selama kurang lebih 10 tahun.

InsyaAllah, legit dan mudah untuk diikuti termasuk yang baru memulai blogging.

1. Cek Legalitas Perusahaan Hosting

Hositng Murahan Tidak Akan Memiliki Informasi Legalitas yang Jelas

Luangkan waktu untuk melakukan riset dan pengecekan legalitas perusahaan hosting.

Saya menyarankan agar kamu membeli layanan hosting dari perusahaan bukan individu.

Secara perorangan saat ini bisa membuka usaha hosting dengan sistem reseller hosting.

Saat klien masih lima sampai sepuluh orang mungkin masih bisa ditangani sendirian.

Setelah kliennya mulai puluhan dan ratusan, pasti akan ada bottleneck dari support.

Legalitas yang wajib kamu cek yang pertama yaitu NIB (Nomor Induk Berusaha).

Setelah itu ada beberapa sertifikasi internasional seperti:

  • ISO 14001
  • ISO 22301
  • ISO 27001
  • PCI-DSS
  • SOC 1 Type II 
  • SOC 2 Type II

Semakin perusahaan tersebut memiliki standar ISO yang banyak, semakin perusahaan tersebut memiliki concern pada kualitas mutu dari layanan atau produk yang mereka tawarkan.

2. Cek Spesifikasi Server Dan Jaringan

Informasi Data Center UpCloud

Beberapa perusahaan hosting yang bagus akan memberitahukan kepada pelanggan mereka terkait dengan spesifikasi hardware server yang mereka gunakan.

Mereka juga menginformasikan lokasi server yang mereka kelola ada di negara dan kota mana, serta kapasitas jaringan internet yang digunakan.

Perusahaan hosting yang berkualitas juga akan menampilkan pada halaman situs web mereka terkait dengan komitmen dengan sustainability.

Sustainbility di sini misalnya menggunakan server dari energi terbarukan seperti solar panel atau server yang hemat listrik, dan sebagainya.

3. Minta Pendapat Di Komunitas Online

Gabung Grup WordPress Indonesia

Seperti yang sebelumnya sudah kita bahas, bahwa penting menanyakan pendapat orang lain.

Baca juga:  WooCommerce Plugin Wajib Toko Online Wordpress

Kita tidak perlu mengulangi kesalahan orang lain, cukup belajar dari kesalahan mereka saja.

Kamu bisa bertanya ke beberapa forum atau komunitas online Grup WordPress Indonesia atau Diskusiwebhosting.com.

Di sana ada banyak review pengalaman pengguna baik perusahaan lokal di Indonesia maupun internasional.

Kamu juga bisa semakin hati-hati dengan scam promo hosting dan domain yang menjebak. Mulai dengan membuka percakapan di sana dan tanyakan pendapat terkait hosting di perusahaan x.

Mereka akan dengan senang hati memberikan jawaban berdasarkan pengalaman mereka selama menggunakan layanan hosting dari perusahaan x tersebut.

Kesimpulan

Memilih penyedia hosting yang berkualitas bukan hanya tentang harga, tetapi juga tentang memastikan kinerja, keamanan, dan stabilitas situs web kamu.

Jangan sampai pelanggan kamu kabur karena performa situs web kamu yang naik turun lantaran masih menggunakan hosting abal.

Bagaimana bisa Google memberikan peringkat teratas dipencarian, di saat yang sama situs kamu lebih sering down ketimbang bisa diakses di jam-jam sibuk.

Kalau down pada saat di jam malam sampai sebelum subuh masih oke sih, itu juga harus dipastikan down karena memang maintenance yang terencana bukan karena hal lain.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

Bagaimana cara mengetahui jika penyedia hosting saya menggunakan infrastruktur yang kuno?

Cari informasi tentang teknologi server yang mereka gunakan dan bandingkan dengan standar industri terkini.

Apa dampak hosting murahan terhadap SEO?

Hosting yang abal secara performa tidak stabil dan bisa menurunkan ranking SEO kamu karena mempengaruhi waktu muat halaman dan uptime.

Bagaimana cara membedakan antara ulasan hosting yang asli dan yang palsu?

Ulasan yang asli biasanya lebih detail dan mencakup aspek positif serta negatif, sedangkan ulasan palsu sering kali terlihat datar dan terlalu memuji berlebihan.

Apa saja risiko keamanan utama dengan hosting murahan?

Risiko menggunakan hosting murahan adalah serangan malware, kehilangan data, dan pencurian data informasi pribadi kamu.

Bagaimana cara menghindari biaya tersembunyi saat membeli hosting?

Selalu baca syarat dan ketentuan dengan teliti dan minta penjelasan langsung dari penyedia layanan tentang semua biaya yang terkait.

Saya sedang membuat forum diskusi online sesama digital marketer dan blogger yang beralamat di Forum Situstarget. Kalau kamu ada hal yang ingin ditanyakan terkait pembahasan pada artikel ini.

Silakan membuat akun di Forum Situstarget dan kita berdiskusi bersama terkait pengalaman menggunakan hosting dari perusahaan mana pun.

Yuk daftar sekarang!

About The Author

Gabung Bersama +30.000 Pembaca Kami!

Daftarkan email anda untuk mendapatkan artikel terbaru dari Situstarget.com.

Proses pendaftaran hampir selesai, mohon cek email Anda dan Klik tombol konfirmasi.

Pin It on Pinterest

Share This