Dari banyaknya sumber eksternal yang sudah kita bahas itulah yang kemudian akan membentuk keyakinan dan prinsip yang kuat di dalam pikiran kita. Selanjutnya seseorang bisa menambahkan sikap yang baru itu dengan yang positif atau negatif. Kemudian akal akan menggabungkan sikap baru tersebut dengan data-data yang sudah tersimpan sebelumnya sehingga proses pembentukkan pikiran akan semakin menguat dan lebih mendalam lagi.
Hal tersebutlah yang membuat diri kita menjadi mampu untuk beradaptasi dengan lingkungan dan siap untuk menghadapi dunia luar. Kemampuan tersebutlah yang nantinya akan menentukan kita sukses atau gagal, bahagia atau sengsara, dsb. Pikiran mampu membuat kita merasa bahagia atau senang dan pikiran juga mampu membuat kita sengsara atau sedih. Pikiran gagal akan membuat kita gagal, pikiran takut akan membuat kita takut, pikiran bahagia akan membuat kita bahagia, pikiran berani akan membuat kita berani.
Socrates mengatakan bahwa, “Dengan pikiran kita, seseorang mampu menjadikan dunianya menjadi sangat amat indah seperti berbunga-bunga atau menjadi amat menyakitkan seperti berduri-duri. Pikiran juga mampu membuat Anda menjadi pribadi yang sehat dan sukses, bisa juga membuat Anda menjadi sakit . Pikiran bisa menjadikan Anda sebagai orangtua teladan atau sebaliknya.
Pikiran bisa membuat Anda menjadi karyawan atau pimpinan yang berprestasi atau sebaliknya. Semua itu bergantung pada bagaimana Anda merencanakan tujuan dan merealisasikannya. Pikiran adalah sumber pendorong perilaku, sikap, dan hasil yang nantinya akan kita dapatkan.
Pikiran juga merupakantitik tolak bagi tujuan dan impian-impian karena pikiran akan menjadi referensi rasional dalam eksperimentasi. Plato mengatakan, “Sumber setiap perilaku adalah pikiran. Dengan pikiran kita bisa maju atau mundur. Dengan pikiran kita bisa bahagia atau sengsara.” Sekarang tugas Anda adalah coba gambarkan dengan beberapa kata tentang kedahsyatan kekuatan pikiran ini di kotak komentar yang tersedia di bawah ini. 🙂