Cara Mengajarkan Anak Sikat Gigi yang Benar

Sikat Gigi yang Benar? Selama Ini Memangnya Salah?

Abis sikat gigi kok malah sakit ya?

Abis sikat gigi kok malah gusinya berdarah?

Abis sikat gigi kok malah ngilu?

Hmm…

Saya sendiri baru menyadari bahwa selama ini cara sikat gigi saya salah. Setelah proses pembersihan karang gigi dan konsultasi dengan dokter gigi. Beliau memberikan nasihat tentang cara sikat gigi yang benar.

Semoga ketiga masalah di atas, ketika Anda sudah perbaiki cara sikat gigi Anda. Masalahnya dapat selesai. Kalau masih terasa sakit, gusi berdarah, dan ngilu coba konsultasikan ke dokter gigi.

Sebenarnya sudah sangat lama sekali saya ingin menulis artikel ini. Baru hari ini saya meniatkan agar tulisan ini rampung dan semoga bermanfaat untuk para pembaca Situstarget.com.

Baca juga : 5 Kemampuan Dasar Parenting Di Era Digital yang Harus Dimiliki Oleh Pasangan Muda

Dahulu cara sikat gigi saya, main asal aja gitu. Kurang lebih seperti orang gosok cucian pakaian. Sok gosok.. Gosok… Tiba-tiba gusi berdarah, cuek… Lalu ngilu setelah gosok gigi, cuek…

Sampai akhirnya beberapa tahun yang lalu, sudah lama memang. Saya mulai rajin ke dokter gigi untuk membersihkan karang gigi hingga saat ini. Dokternya bertanya ke saya, “Mas, gusinya turun, cara sikat giginya emang bagaimana?“.

Lalu saya ceritakan, “Kalau saya sikat gigi, ya asal sikat aja dok. Kanan-kiri, Atas-bawah, dan seterusnya.“. “Kalau seperti itu cara sikat giginya apa tidak suka berdarah mas ketika sikat gigi?“, tanya Ibu Dokter.

“Suka si dok.”, jawab saya.

Lalu dokter menjelaskan lebih lanjut tentang cara membersihkan gigi yang benar pada saat proses sikat gigi. Jadi posisinya misalnya gigi atas bagian depan. Jika selama ini, sikat gigi itu ke kiri ke kanan, atau tidak beraturan.

Baca juga: Tempat Belajar Investasi Emas Online

Cobalah sikat gigi dari atas ke bawah. Bukan dari bawah ke atas. Kalau dari bawah ke atas, gusi akan terdorong dan membuat gusi turun istilahnya. Sama dengan gusi bagian bawah, gosok atau sikatlah dari bawah ke atas. Bukan dari atas ke bawah yang membuat gusi tertekan ke bawah.

Jadi gini, kalau gigi atas, maka atas ke bawah (bukan sebaliknya agar gusi gigi atas tidak tertekan).

Jika gigi bawah, maka sikat dari bawah ke atas. (bukan sebaliknya agar gusi gigi bawah tidak tertekan).

Hal yang mungkin terlupa juga, gigi bagian dalam juga perlu dibersihkan. Karang gigi terjadi akibat penumpukan sisa-sisa makanan yang mengendap lama di sela-sela gigi yang tidak terjangkau atau kurang bersih pada saat proses sikat gigi.

Guna mencegah munculnya karang gigi, Anda perlu membersihkan gigi bagian dalam. Tidak hanya itu, Anda juga perlu membersihkan sela-sela gigi menggunakan dental floss. Bentuknya ada yang benang, ada yang mirip dengan tusuk gigi dengan bagian kepalanya terdapat benang gigi.

Di pasaran harga dental floss berkisar antara Rp. 20.000,- hingga Rp. 70.000,-. Anda dapat menemukannya di toko-toko swalayan besar atau di apotik-apotik besar. Apotik kecil jarang sekali menjual alat kesehatan seperti dental floss ini.

Dan fungsi benang gigi tadilah yang akan membersihkan bagian sela-sela antara gigi satu dengan yang lain. Mungkin daerah itu termasuk yang tidak terjangkau oleh bulu sikat gigi.

Ada baiknya juga setiap periode enam bulan ke atas, Anda juga melakukan pembersihan karang gigi.

Baca juga: 7 Tips Persiapan Sebelum Berpergian Dengan Grup

Dokternya bilang ke saya pada saat itu. Jika ada lubang pada gigi bagian dalam atau pada bagian di sela-sela gigi satu dengan yang lain.

Sulit bagi dokter untuk mendeteksi agar dilakukan tindakan pencegahan.

Oleh karena itu sela-sela gigi juga perlu diperhatikan dan dibersihkan dengan dental floss tadi.

Berikut saya berikan salah satu video cara sikat gigi yang benar dan disarankan oleh dokter.

Media video dan tulisan ini sebenarnya masih kurang komprehensif.

Anda juga masih perlu datang dan konsultasi langsung dengan dokter gigi yang terdekat dari rumah Anda.

Berikut video cara sikat gigi yang benar:

Penting untuk mengajarkan sedari dini cara membersihkan gigi yang benar kepada anak.

Hal-hal yang merusak seperti gibol (gigi bolong), bau mulut, gusi berdarah, gusi turun, ngilu dan seterusnya dapat dihindari atau dicegah.

Jika mindset ke dokter gigi itu menyeramkan atau menakutkan.

Pikiran seperti ini yang perlu dijauhkan dari anak. Anda harus mampu membuat set frame positif terhadap dokter gigi.

Jadi anak tidak takut untuk pergi ke dokter gigi atau periksa gigi saat Anda ajak mereka untuk melakukan hal tersebut.

Saya menyarankan untuk pergi ke dokter gigi rutin selama enam bulan sekali.

Guna melakukan pembersihan karang gigi, konsultasi masalah kesehatan gigi Anda, atau obati segera jika terdapat permasalahan terkait kesehatan gigi.

Sakit gigi itu tidak enak.

Saya sendiri ketika SD kelas 5 atau 6 pernah mengalami sakit gigi. 😥

Semoga tidak mengalami hal yang serupa kembali di hari kemudian. Hehe. 😀

Apakah artikel ini bermanfaat untuk Anda? Jangan lupa bagikan artikel ini melalui sosial media Facebook, Twitter, Google Plus, LinkedIn, dan Path ke teman-teman Anda yang sudah memiliki anak.

Tidak ingin ketinggalan artikel terbaru dari kami? Daftarkan diri Anda melalui kotak berlangganan (form subscribe) yang ada di bawah artikel ini.

Masukan alamat email dan nama lengkap Anda, lalu konfirmasi pendaftaran dengan cara mengecek email Anda setelah proses pendaftaran usai.

Setiap minggunya kami akan memberikan kumpulan artikel terbaik dan terbaru dari Situstarget.com melalui alamat email yang Anda daftarkan.

About The Author

Gabung Bersama +30.000 Pembaca Kami!

Daftarkan email anda untuk mendapatkan artikel terbaru dari Situstarget.com.

Proses pendaftaran hampir selesai, mohon cek email Anda dan Klik tombol konfirmasi.

Pin It on Pinterest

Share This