Tips Aman Saat Menggunakan KlikBCA Individual

Ada banyak orang yang saat ini menyebarkan data pribadinya di sosial media, yang di mana data tersebut memiliki kaitan dengan data konfidensial perbankan, seperti nomor HP, alamat email, dan nama orangtua khususnya nama ibu di sini.

Sehingga data tersebut bisa saja di scraping oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk melancarkan aksi pencurian data internet banking, tak terkecuali pengguna KlikBCA Individual.

Modus penipuannya ada yang melalui telepon, SMS, pesan email, dan chat, yang mengatasnamakan pihak bank.

Adapun pesan atau konten penipuannya tidak jauh dari info bahwa kamu menang hadiah, nasabah harus update data bank, ancaman pemblokiran rekening, minta kode OTP, penyamaan data nasabah, dst.

Perlu kamu ketahui bahwasannya pihak bank tidak akan pernah melakukan hal berikut ini:

  1. Meminta data user ID dan PIN.
  2. Meminta nomor rekening, nomor ponsel, kode OTP, CVV maupun kode token.
  3. Meminta nasabah untuk pembaharuan data nasabah melalui telepon, chat atau SMS.
  4. Menginformasikan perihal pemblokiran akun nasabah.
  5. Serta meminta kamu untuk mengklik sebuah tautan atau link tertentu.

Data yang Tidak Boleh Di Share di Sosial Media

Klikbca Individual cara aman menggunakan internet banking BCA

Saat menggunakan media sosial ada beberapa data yang sebaiknya tidak kamu bagikan ke publik demi keamanan dan privasi.

Karena apabila kamu tetap mengunggah data tersebut, bisa saja data yang kamu cantumkan di sosmed, disalahgunakan oleh seseorang untuk kegiatan fraud dengan mengatasnamakan diri kamu.

Adapun data berikut ini sebaiknya tidak kamu unggah:

  • Tanggal lahir.
  • Kontak nomor handphone yang terhubung dengan mobile banking atau internet banking.
  • Alamat email yang digunakan untuk transaksi komersial, perbankan, dan e-commerce.
  • Alamat lengkap tempat tinggal.
  • Nama lengkap dari setiap anggota keluarga.
  • Latar belakang pendidikan dan jenjang karir.

Dan tanyakan lagi ke diri kamu apakah perlu menggungah data-data di atas di sosial media? Jika dirasa tidak perlu segera hapus data-data tersebut. Sebelum disalahgunakan oleh orang lain.

Tips Aman Menggunakan KlikBCA Individual dengan Aman

1. Berhati-hati dengan KlikBCA Individual Palsu

Hati-hati dengan KlikBCA Individual yang palsu atau situs phising

Situs phising pada situs KlikBCA Individual, yaitu sebuah halaman yang menyerupai login dari internet banking BCA. Domain yang digunakan juga sangat mirip yaitu https://ibank.clickbca.com atau https://ibank.kliikbca.com.

Terlihat seperti nama domain yang asli, namun dua domain di atas sebenarnya hanya URL jebakan. Si penipu biasanya menyebarkan link situs phising melalui email, chat, SMS, maupun telepon.

Mengarahkan korban untuk login pada situs phising, di saat yang sama si penipu akan merekam username dan password dari si korban, untuk berikutnya ia akan login ke halaman asli dari KlikBCA Individual untuk mencuri uang si korban.

Cara menghindari dari teknik phising ini sebenarnya mudah, yaitu yang paling penting adalah jangan mudah percaya pada informasi yang diterima dari siapapun, dan selalu lakukan double check informasi tersebut benar atau tidak.

Berikutnya adalah halaman login dari KlikBCA Individual yang benar yaitu di alamat situs berikut ini https://ibank.klikbca.com atau https://m.klikbca.com.

Jika tidak yakin sebuah situs itu phising atau tidak, coba kamu konfirmasikan dahulu ke pihak bank melalui channel komunikasi resmi mereka, yang ada di poin keenam di bawah artikel ini.

2. Waspadai Program Jahat Malicious Software (Malware)

Waspadai malware yang mengintai saat menggunakan internet banking

Beberapa program jahat atau yang biasa disebut dengan malware, ada yang didesain secara khusus memata-matai setiap kegiatan transaksi perbankan atau finansial dari korbannya.

Jadi malware tersebut hanya diperuntukan untuk mencuri data-data konfidensial seperti nama lengkap, nomor yang tertera pada kartu kredit, kode CVV, username dan password internet banking.

Data tersebut nantinya akan digunakan untuk belanja online, seperti pembelian barang-barang mewah, tiket pesawat atau kereta, dsb. Tentu hal ini yang dinamakan dengan fraud atau penipuan.

Lantas bagaimana agar terhindar dari malware? Tentu yang paling utama ialah kamu harus selalu memperbaharui software yang terinstal baik di PC, laptop, maupun smartphone secara reguler.

Khusus untuk PC dan laptop pastikan kamu selalu menggunakan sistem operasi yang original, seperti Windows 10 atau MacOS Mojave. Dua OS tersebut lisensinya mahal, apa ada solusi?

Tentu ada, kamu masih bisa menggunakan OS yang tidak kalah bagus dari dua OS komersial tersebut, yang tentunya ini gratis dan aman, kamu bisa menggunakan OS berikut ini:

Setelah dari sistem operasi sudah menggunakan perangkat lunak yang terjamin pembaharuan dan patch keamanannya. Kamu masih memerlukan software anti malware atau anti virus tambahan.

Berikut ini adalah daftar penyedia anti virus untuk pengguna Linux, Windows dan MacOS. Sebaiknya kamu hanya menggunakan satu antivirus saja, agar komputer tidak menjadi lambat (lola) saat digunakan:

  • Eset
  • BitDefender
  • ClamAV
  • Comodo
  • Sophos

Setelah sistem operasi sudah original, sudah dipasang antivirus dan firewall. Terakhir yaitu gunakan browser yang memiliki tingkat keamanan yang tinggi seperti list berikut ini:

  • Chrome
  • Opera
  • Mozilla Firefox
  • Safari
  • Edge Microsoft

3. Jangan Pernah Memberikan Data Perbankan

Hati-hatilah saat memberikan data yang berkaitan dengan perbankan, e-commerce, perpajakan, dan data komersil lainnya.

Fraudster juga terkadang menipu korbannya dengan berpura-pura menjadi pihak bank dengan memberikan pertanyaan seperti berikut ini, yang katanya untuk pembaharuan data bank:

  • Nama lengkap Anda
  • Nomor handphone
  • Alamat tinggal
  • Nama ibu kandung
  • Alamat email yang terdaftar

Tahu dari mana kalau yang menelpon itu si penipu? Pertama, seperti informasi yang sudah saya sampaikan di atas bahwa pihak bank tidak akan pernah menanyakan data-data di atas, kecuali kamu datang ke bank atau menelpon ke nomor telepon resmi mereka dengan tujuan verifikasi data.

Kedua, si penipu biasanya menelpon dengan telepon rumah atau nomor handphone yang umum. Informasi seperti di atas sebaiknya jangan mudah disebarkan kepada siapapun. Jangan tergiur atas iming-iming menang hadiah.

Atau jangan takut atas ancaman dari si penipu, seperti akun bank akan diblokir, dihack, atau dinonaktifkan, dst. Jika mendapatkan telepon fraud ini segera laporkan ke pihak bank BCA.

4. Selalu Update Nomor Ponsel yang Terdaftar di Bank

Selalu perbaharui nomor handphone yang terhubung dengan layanan internet, mobile, dan SMS banking

Banyak juga transaksi fraud yang dikarenakan si nasabah KlikBCA Individual lupa untuk memperbaharui nomor yang terdaftar di internet banking maupun mobile dan atau SMS banking.

Sehingga si fraudster atau si penipu berhasil mendapatkan nomor yang lama dan digunakan untuk kegiatan fraud-nya. Sederhananya gini saat kamu menggunakan mobile banking, SMS banking atau kartu kredit.

Bank akan mengirimkan kode OTP ke nomor yang terdaftar di sistem mereka, namun si nasabah karena lupa memperbaharui nomor yang didaftarkan di internet banking atau mobile banking.

Si pengguna nomor yang baru atau si fraudster bisa saja memanfaatkan hal ini untuk mencuri uang si nasabah. Saran saya sebaiknya selalu pastikan nomor handphone untuk kegiatan perbankan selalu dalam masa aktif dan jangan sampai berpindah kepemilikan.

Apabila nomor sudah tidak digunakan atau ganti nomor, segera datang ke kantor BCA untuk memperharui dengan nomor yang baru.

Nomor handphone dan alamat email untuk kegiatan komersil atau perbankan sebaiknya tidak di share di sosial media.

5. Hindari Menggunakan VPN Gratisan yang Tidak Aman

VPN gratisan kadang tidak aman, lebih baik menggunakan vpn berbayar atau tidak menggunakan VPN sama sekali.

Saat bertransaksi di KlikBCA Individual, saya menyarankan agar tidak menggunakan VPN gratisan yang didapat dari Playstore. Bukan tanpa sebab, karena sudah banyak korban yang malah disadap saat menggunakan VPN gratisan ini.

Saat data sensitif dikirimkan ke server VPN, seseorang yang tidak bertanggung jawab bisa saja menguping segala aktivitas kamu saat menggunakan VPN tersebut, termasuk di dalamnya password dan username internet banking bisa diketahui juga.

Itu baru satu contoh dari keamanan server VPN yang mungkin tidak aman, belum lagi soal aplikasi VPN gratisan juga banyak loh yang disusupi oleh malware.

Malware tersebut nantinya yang akan menginjek browser dengan berbagai iklan, spam, bahkan membuka celah keamanan untuk menyusupkan malware yang lebih jahat.

Faktanya tidak semua aplikasi Playstore itu aman untuk dipasang. Saya terlanjur memasang VPN dari provider yang tidak jelas lantas bagaimana? Kamu bisa lakukan pencegahan dengan tiga cara berikut ini:

  • Lakukan pemutusan koneksi internet yang sebelumnya terhubung dengan aplikasi VPN.
  • Segera ganti password atau PIN internet banking atau mobile banking kamu.
  • Lakukan scanning secara menyeluruh device yang kamu gunakan dengan program antivirus terpercaya.

Mau menggunakan VPN yang aman? Kamu harus ketahui dahulu minimal reputasi dan kredibilitas dari penyedia jasa VPN tersebut. Berikut ini adalah list VPN terpercaya yang bisa kamu gunakan (oh ya ini sudah pasti berbayar):

  • NordVPN
  • ExpressVPN
  • PureVPN
  • Hotspot Shield
  • Symantec Norton Secure VPN

Jika kamu memiliki server VPS sendiri, kamu bisa menggunakan aplikasi seperti OpenVPN dengan biaya yang lebih terjangkau. Namun secara performa, dengan budget VPS yang terbatas, tentunya layanan premium di atas lebih baik.

Hindari juga menggunakan koneksi dari Wi-Fi gratisan saat bertransaksi perbankan, e-commerce, maupun transaksi komersil lainnya. Sebaiknya menggunakan internet dari data seluler saja karena lebih aman.

6. Crosscheck Kebenaran Data ke Pihak Bank

Segera hubungi pihak BCA jika mendapatkan telepon, SMS, chat dari penipuan online

Saat kamu merasa ada yang janggal, seperti mendapatkan chat, SMS atau telepon serta email yang mencurigakan dan terindikasi penipuan atau fraud, yang mengatasnamakan bank BCA.

Bantu laporkan hal tersebut ke pihak BCA melalui channel komunikasi resmi mereka di Halo BCA  dengan nomor 1500888, email halobca@bca.co.id, Twitter @HaloBCA, atau website resmi Bank BCA yaitu www.bca.co.id.

Printout juga buku tabungan secara reguler, hal tersebut sangat membantu untuk memonitoring apakah ada transaksi yang fraud dari tabungan atau kartu kredit yang kamu miliki. Paling bagus sih ga punya kartu kredit. Hehe.

Jika tulisan ini bermanfaat jangan lupa untuk kamu bagikan ke teman-teman kamu sesama pengguna tabungan BCA. Semoga bermanfaat juga untuk mereka. Share melalui WA, Facebook, Telegram, Twitter, dan Line ya.

Ada pertanyaan mengenai cara aman menggunakan KlikBCA Individual di atas? Silahkan kirim pertanyaan kamu di kotak komentar di bawah artikel ini.

See you di artikel berikutnya. 🙂

About The Author

Gabung Bersama +30.000 Pembaca Kami!

Daftarkan email anda untuk mendapatkan artikel terbaru dari Situstarget.com.

Proses pendaftaran hampir selesai, mohon cek email Anda dan Klik tombol konfirmasi.

Pin It on Pinterest

Share This