Jenis pola asuh orangtua

Orangtua adalah tempat belajar pertama seorang anak. Nilai-nilai yang ditanamkan sejak kecil akan membekas dan bernilai permanen sebagai suatu acuan sudut pandang dalam menjalani hidup kelak.

Apapun yang dilakukan dengan sadar atau tidak hal kecil yang dilakukan oleh orangtua akan dicontoh oleh anak. Soal ini kita sudah pernah membahasnya pada artikel “Duplikasi anak kepada orangtua.” Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Karena pada dasarnya otak seorang anak khususnya balita belum dapat membedakan mana yang baik atau mana yang buruk.

Pada saat itulah orangtua akan mengisi memori di dalam pikiran anak sesuai dengan tindakan yang dilakukannya sehari-hari. Dalam mengasuh anak setidaknya ada tiga pola asuh anak yaitu:

1. Pola Asuh Otoriter adalah pola asuh yang cenderung banyak berisi perintah dan larangan. Seorang anak dilarang untuk melakukan sesuatu atau orangtua lebih berkehendak untuk menyuruh seorang anak melakukan hal yang mereka inginkan tanpa berpikir dari sudut pandang anak. Pola asuh seperti ini dapat menjadikan dampak yang negatif pada seorang anak. Dampaknya yang bisa terjadi antara lain adalah seorang anak menjadi minder, penakut, penyendiri ataupun yang lebih ekstrim bisa menjadi seorang anak yang memberontak atau menjadi pribadi yang kacau.

2. Pola Asuh Permisif, yaitu lebih kepada pola asuh orangtua yang cenderung suka memberikan izin kepada anaknya untuk melakukan sesuatu atau dalam kata lain orangtua memberikan kebebasan kepada anak tanpa kontroling  atau kendali orangtua. Sikap seperti ini akan menimbulkan efek anak menjadi egois, manja, tidak suka bekerja keras, dan cenderung kurang disiplin.

3. Pola Asuh Demokratis, yaitu pola asuh yang mengedepankan komunikasi atau kesepakatan antara orangtua dengan anak dalam menentukan hal-hal yang berkaitan dengan anak. Pun ketika sudah menentukan hal-hal yang berkaitan dengan anak, orangtua tetap mengontrol dan mengawasi anak. Pada tahap ini orangtua memiliki peranan sebagai orang yang mengontrol dan pengarah yang baik semua sikap dan tingkah laku anak. Dampaknya adalah anak menjadi lebih percaya diri, memiliki sikap toleransi, dan mengerti apa yang orangtua inginkan serta orangtua mendukung perkembangan kreativitas anak.

Orangtua adalah pondasi terpenting dalam hidup anak, karena proses pembelajaran pertama tentang hidup diajarkan pertama kali oleh orangtua. Maka perlu diusahakan orangtua dan keluarga memberikan kasih sayang, perhatian, kehangatan, dan hal baik lainnya kepada anak. Agar tumbuh kembang seorang anak bisa menjadi pribadi yang baik. Jika pembaca punya pemikiran lain soal artikel ini mohon kirimkan pendapat Anda melalui kotak komentar di bawah artikel ini. 🙂

About The Author

Gabung Bersama +30.000 Pembaca Kami!

Daftarkan email anda untuk mendapatkan artikel terbaru dari Situstarget.com.

Proses pendaftaran hampir selesai, mohon cek email Anda dan Klik tombol konfirmasi.

Pin It on Pinterest

Share This