Jika Anda ingin mengirim barang misalnya buku, surat lamaran pekerjaan, invoice tagihan listrik, dan barang-barang lainnya.
Kita bisa bebas memilih menggunakan layanan pengiriman barang dari TIKI, JNE, POS, dan seterusnya.
Ada banyak sekali pilihan yang tersedia untuk melakukan pengiriman barang.
Lalu apabila kita ingin mengirim barang yang isinya berupa emas, perak, dan logam mulia.
Apakah bisa menggunakan layanan dari TIKI atau JNE? Salah-salah cara pengiriman barang, yang isinya berupa emas, malah bisa hilang atau dicuri loh!
Terus klo hilang salah siapa? Salah Anda sendiri! Tidak maukan hal itu menimpa diri Anda?
Nah, kali ini kita akan membahas beberapa resiko yang ditanggung sendiri apabila Anda mengirim barang yang isinya ternyata benda-benda berharga, salah satunya yaitu emas dan perak.
Berdasarkan pengalaman teman-teman saya yang telah berhasil mengirim emas dan perak menggunakan jasa layanan TIKI atau JNE.
Tulisan ini hanya untuk berbagi(sharing) informasi saja dan sangat tidak direkomendasikan untuk Anda mengikuti apa yang dituliskan di bawah ini.
Sebelumnya yang jadi pertanyaan adalah mengapa kok saya yang harus menanggung resiko apabila emas yang saya kirim itu hilang, padahalkan menggunakan layanan jasa pengiriman barang TIKI atau JNE ?
Syarat Ketentuan Pengiriman Barang
Untuk menjawab pertanyaan Anda tadi. Ada baiknya Anda membuka dua halaman berikut ini. Pertama, halaman website TIKI dan halaman website JNE.
Pada dua halaman tersebut, jika Anda membacanya dengan teliti. Dengan jelas dan tegas bahwa baik TIKI maupun JNE melarang pengiriman barang berupa:
TIKI: Barang berbahaya yang mudah meledak atau terbakar, obat-obatan terlarang, barang-barang yang menurut pihak berwajib dilarang diproduksi dan diedarkan, emas, perak, uang tunai, abu, cyanide, platinum, dan batu atau metal berharga, cek tunai, Bilyet Giro, money order atau traveller’s cek, barang antik, lukisan antik, binatang atau tanaman hidup, jam tangan, perhiasan.
JNE: JNE tidak menerima barang berbahaya yang mudah meledak atau terbakar, obat-obatan terlarang, emas dan perak, uang logam, abu, cyanide, platinum dan batu atau metal berharga dan perangko, barang curian, cek tunai, money order, atau traveller’s check, surat, barang antik, lukisan antik, binatang atau tanaman hidup.
Jadi cukup jelas ya. Bahwa mereka telah memberitahukan kepada para client atau customer.
Pada halaman syarat dan ketentuan pengiriman barang di website mereka masing-masing, untuk melarang pengiriman benda-benda berharga, termasuk di dalamnya emas dan perak.
Lalu apa yang menjadi alasan beberapa teman saya “nekat” melakukan pengiriman barang yang di dalamnya berupa emas dan perak melalui dua penyedia layanan di atas?
Yuk kita sama-sama pelajari. Tetapi tidak untuk ditiru atau dicontoh. Sepakat ya?
Karena resiko ditanggung sendiri. Tulisan ini hanya sebagai pembelajaran saja.
Berikut adalah beberapa alasan teman saya menggunakan layanan pengiriman barang yang tadi saya sebutkan di atas, untuk mengirim emas dan perak :
1. Biaya Pengiriman Barang Lebih Murah
Alasan pertama, mengapa mereka tetap menggunakan layanan TIKI dan JNE untuk mengirim Emas dan Perak, yaitu karena pengiriman barang biayanya relatif lebih murah dibandingkan pengiriman emas melalui pengiriman jasa emas dan perak yang seharusnya.
Nanti pada artikel selanjutnya kita akan bahas, dengan cara seperti apa sebaiknya kita mengirim emas dan perak dengan aman, cepat, dan mudah.
Alasan pertama ini, bisa dibilang merupakan alasan induk dari beberapa alasan berikutnya.
2. Pengiriman Emas dalam Jumlah Kecil
Alasan kedua ini masih relevan dengan alasan pertama. Karena ukuran emas yang akan dikirim itu bentuknya kecil dan dalam jumlah yang sedikit. Daripada mengirim emas dengan cara yang semestinya.
Alhasil beberapa teman saya tetap memaksakan diri untuk mengirim emas dan perak melalui TIKI atau JNE. Beberapa kali tidak ada kendala atau masalah.
Anda ingin mengikutinya? Lebih baik jangan. Emas itu sangat liquid, maksudnya dapat dicairkan ke dalam bentuk uang karena fisiknya.
Jadi klo sampai hilang, selesai sudah. Paham kan?
3. Pengiriman Koin Perak Lebih Sering
Ada dari sebagian teman saya berkata bahwa mereka lebih sering mengirim perak dengan menggunakan dua jasa pengiriman barang di atas, dibandingkan mengirim emas.
Adapun karena bentuknya yang kecil. Rata-rata mereka mengirim perak dalam bentuk koin dan dimasukan ke dalam bungkus kartu perdana.
Apakah ini beresiko hilang? Sudah pasti. Apakah boleh ditiru? Tidak.
4. Lokasi Ekpedisi Dekat Rumah atau Kantor
Alasan keempat, mengapa mereka lebih menyukai pengiriman barang melalui JNE dan TIKI karena kantor cabang dari kedua penyedia layanan pengiriman ekspedisi tersebut, dekat dengan rumah atau kantor mereka.
Dibandingkan mengirim emas dan perak menggunakan jasa layanan pengiriman barang yang seharusnya.
Karena kantor cabangnya masih sedikit. Daritadi, bro Robi bilang mengirim emas dan perak menggunakan jasa layanan pengiriman barang yang seharusnya.
Maksudnya gimana si? Eits, sabar. Kita bakal bahas di artikel berikutnya. Tenang aja. 😀
5. Hanya Coba-coba Saja
Dari nomor satu hingga nomor empat aja sudah bikin deg-degan emas atau perak tersebut, bakal sampai atau tidak.
Nah ini ada lagi alasan berikutnya, yaitu cuma coba-coba aja. Klo berhasil, ya syukur. Klo ngga, ya ilang… Baiklah soal nomor lima ini, Anda skip saja bacanya.
Penulis juga sudah kehabisan kata-kata. Besok kita akan bahas, gimana si cara aman mengirim emas dan perak agar tidak terlalu was-was seperti contoh kasus di atas?
Oh ya, penulis hanya mengingatkan saja. Cara-cara di atas sebagai pembelajaran saja ya.
Tidak direkomendasikan untuk ditiru atau dicoba. Resiko hilang atau dicuri sangat besar sekali.
Dan tidak ada asuransi atau yang mau mengganti apabila emas atau perak tersebut hilang atau dicuri. Selamat berinvestasi!