Alamat Email itu Seperti KTP Bisa Berlaku “Seumur Hidup”
Cung di sini siapa yang belum punya alamat email? Rata-rata bisa dibilang saat ini orang sudah sangat familiar dengan yang namanya alamat email. Dahulu mungkin hanya segelintir orang saja yang memiliki alamat email.
Dahulu komunikasi intens menggunakan email, saya sendiri mendapatkan pelajaran tentang email sewaktu SMP. Mungkin saat ini bahkan anak-anak SD atau TK sudah diajari cara membuat alamat email sendiri.
Kalau boleh saya menggambarkan email itu ibarat sebuah KTP (Kartu Tanda Penduduk), saat ini hampir semua website-website yang menyediakan jasa, baik itu sosial media, komunitas online, blog, dan seterusnya.
Baca juga: Cek Info Gempa Bumi Melalui Android
Jika Anda ingin menggunakan jasa dari mereka. Maka Anda harus memiliki alamat email pribadi. Bagi mereka yang sudah bekerja mungkin dari kantornya ada juga yang dibuatkan email untuk keperluan bisnis/kerjaan.
Mohon jangan dicampur aduk antara email untuk keperluan bisnis dengan keperluan pribadi. Karena apabila Anda sudah tidak bekerja di perusahaan yang bersangkutan, bisa jadi email yang Anda pakai saat ini akan dinonaktifkan begitu karyawan keluar dari perusahaan.
Tujuan menonaktifkan atau menghapus email karyawan yang sudah keluar itu banyak. Mulai dari memproteksi penyalahgunaan fasilitas kantor oleh karyawan yang bersangkutan, mengurangi biaya sewa layanan email (jika perusahaan menggunakan suatu layanan jasa email tertentu), atau mengurangi beban server yang digunakan oleh perusahaan.
Celakanya jika email yang diberikan perusahaan telah dinonaktifkan, sementara Anda telah mendaftarkan beberapa akun sosial media dan terhubung dengan email dari perusahaan tadi. Ketika misalnya Anda lupa password, atau dari pihak website sosial media ingin melakukan verifikasi alamat email kembali.
Baca juga: Cara Membaca Pesan WhatsApp Tanpa Ketahuan
Dampak dari akun email yang dinonaktifkan akan merembet ke akun-akun yang lain, yang Anda pergunakan pada saat proses pendaftaran di layanan mereka. Lantas apa yang terjadi berikutnya? Akun-akun tersebut tidak bisa lagi Anda pergunakan. Itu berarti Anda tidak bisa lagi menggunakan layanan dari website sosial media tersebut.
Itu salah satu contoh dari dampak penonaktifan alamat email yang diberikan oleh perusahaan untuk karyawan mereka. Oleh karena itu saya menganjurkan agar Anda memiliki akun email untuk keperluan pribadi. Jadi memang ada dua. Satu untuk kegiatan bisnis atau kerjaan. Satu lagi untuk kegiatan pribadi.
Lantas bagaimana caranya agar alamat email yang kita pergunakan bisa sampai “seumur hidup”? Berikut ini tipsnya:
1. Gunakan Layanan Email dari Perusahaan-perusahaan Dunia Ternama
Saat ini perusahaan-perusahaan yang menyediakan layanan jasa email sangat banyak sekali. Bahkan beberapa perusahaan tidak hanya berasal dari luar negeri, tapi ada juga yang berasal dari dalam negeri.
Baca juga: Aplikasi Chat yang Paling Banyak di Pakai Oleh Mahasiswa
Sebenarnya sah-sah saja Anda menggunakan jasa layanan email dari perusahaan mana saja. Namun saya merekomendasikan Anda untuk menggunakan jasa layanan email gratis dari perusahaan-perusahaan besar dunia saja.
Beberapa penyedia jasa email gratis berikut ini rekomendasi dari saya:
2. Jangan Pergunakan Alamat Email dengan Kata-kata Alay
Jika Anda ingin menggunakan email untuk jangka waktu yang lama. Sebaiknya Anda menghindari menggunakan alamat email dengan kata-kata alay, nickname, dan kombinasi angka atau simbol yang berlebihan.
Pilih atau pergunakan alamat pada email dengan kata-kata yang simpel, mudah diingat oleh Anda dan orang lain, mencerminkan siapa Anda yang sesungguhnya.
Email dengan kata-kata alay, rata-rata ketika dipergunakan pada saat melamar suatu pekerjaan. Pihak HRD belum membaca CV atau application letter dari Anda, kemungkinan mereka sudah mencoret atau menghapus email Anda.
Baca juga: Percantik Tampilan Android Dengan Hola Launcher
Jika saat ini masih menggunakan email alay, contoh misalnya: [email protected]; [email protected]; [email protected]; dan seterusnya.
Segera ganti email Anda, nonaktifkan alamat email seperti yang dicontohkan di atas. Saat ini orang akan lebih menghargai apabila Anda menggunakan identitas asli yang menggambar diri Anda. Akun anonim seperti itu, menurut sebagian orang dianggap sebagai email kekanak-kanakan, spammer, alay, dan tidak profesional.
3. Gunakan Identitas Asli Anda
Pada saat proses pendaftaran email, mohon menggunakan identitas asli. Mulai dari nama, tanggal lahir, jenis kelamin, kota tempat tinggal, dan seterusnya.
Mengapa tidak mendaftarkan dengan identitas palsu? Pertama, akun ini dibuat untuk tujuan jangka panjang, lebih baik pergunakan data-data asli yang mencerminkan diri Anda di dunia nyata.
Baca juga: Cara Mengetahui Adzan dan Kiblat Melalui Android
Kedua, akun dengan identitas palsu kebanyakan akan bermasalah di hari kemudian. Contoh ketika Anda lupa password dibutuhkan beberapa data misalnya tanggal lahir, secondary questions (nama orangtua, nama sekolah ketika TK, pelajaran favorit, nama hewan peliharaan, dan seterusnya).
Kalau Anda lupa dengan poin-poin yang Anda sendiri isi, mungkin karena Anda isi dengan asal-asalan. Lalu ketika dibutuhkan Anda sudah lupa dengan poin-poin tadi. Alhasil email tidak dapat di recovery password. Dan tamatlah! 😥
4. Buat Dua Akun Email yang Berbeda Sebagai Recovery Password
Saya menyarankan agar Anda memiliki dua alamat akun email. Pertama itu adalah akun yang digunakan untuk hal-hal penting. Kedua itu adalah akun yang mem-backup akun utama milik Anda yang pertama itu.
Misalnya Anda membuat akun di Google mail dan Outlook atau Yahoo Mail dengan Outlook. Prioritas gunakan email dari Google atau Microsoft saja, sedangkan Yahoo Mail menjadi email kedua untuk mem-backup akun utama.
Maksudnya backup gini, jika Anda lupa password pada email utama. Pihak penyedia layanan email akan memberikan reset password ke email yang kedua sebagai recovery password.
Catatan penting tentang Alamat Email:
Jika Anda tidak mengaktifkan secondary email di poin kedua. Manakala Anda lupa password email utama. Anda membutuhkan informasi seperti kapan akun pertama kali dibuat, semenjak kapan akun email tidak dapat diakses, aplikasi apa saja yang terhubung dengan alamat email, dan siapa-siapa saja (alamat email) yang digunakan dalam kegiatan kirim dan terima surat (email) yang pernah Anda lakukan.
5. Daftarkan Nomor HP di Proses Registrasi Email dan Jangan Suka Berganti-ganti Nomor HP
Proses recovery password tidak hanya dengan secondary email tetapi juga dapat dilakukan melalui nomor ponsel yang Anda daftarkan pada saat awal registerasi alamat email.
Nomor kalau bisa jangan bergonta-ganti, pastikan nomor ponsel yang didaftarkan adalah nomor utama ponsel Anda. Saya pernah punya pengalaman buruk ketika nomor ponsel lama saya hilang/rusak.
Lalu ketika saya ingin mengganti password email saya, menjadi tidak bisa di reset. Sampai saat ini saya belum bisa me-recovery password email lama saya. Informasi di poin keempat juga saya sudah lupa. Kalau sudah seperti ini bagaimana? Satu-satunya cara yaitu mengikhlaskan, buat baru, lupakan yang lama.
Data-datanya bagaimana? Ya tidak bisa kembali. 😥
—
Bagikan tulisan di atas melalui sosial media Facebook, Twitter, Google Plus, LinkedIn, dan Path ke teman-teman Anda di sana agar mengetahui informasi di atas.
Tidak ingin ketinggalan tulisan terbaru dari Situstarget.com (The Target Community)? Daftarkan email Anda di kotak berlangganan yang ada di bawah artikel ini sekarang juga. Gratis.